Banjir adalah masalah rutin yang dihadapi ibukota dan sekitarnya. Semakin padatnya populasi ditambah isu perubahan iklim semakin menambah tingkat keparahan banjir Jakarta.
- Terlibat Narkoba, Empat Anggota Polres Lubuklinggau Dipecat
- Kecelakaan Kerja di PT Laju Perdana Indah, 1 Pekerja Meninggal Dunia, 2 Luka Bakar
- Januari-Juli 2021, Api Hanguskan 89,3 Hektar Lahan di Sumsel
Baca Juga
Untuk saat ini, dikatakan oleh Ahli Lingkungan dari United Nations University (UNU), Riyanti Djalante, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani banjir saat ini. Utamanya untuk mengelola air. "Nah solusinya misalnya penampungan air, water retention, kemudian penanaman pohon, kemudian room for the river, jadi memberi ruang yang lebih luas kepada sungai," ujar Riyanti.
Setelah itu, kata Riyanti, solusi selanjutnya merupakan institusi, mulai dari pemerintah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan semua masyarakat terdampak. Di mana selain itu, pemerintah juga harus fokus kepada masyarakat, khususnya masyarakat miskin Jakarta. "Solusi mereka dipindahkan, kemudian ada juga pembangunan rumah untuk warga masyarakat miskin yang terdampak banjir. Nah itu memang juga saya pikir sudah dan harus mungkin tetap diteruskan," katanya.
Kendati begitu, Riyanti mengungkapkan, banjir Jakarta juga merupakan faktor dari prioritas pemerintah untuk melakukan pembangunan. Oleh karena itu, sistem penanganan banjir dalam segi teknis perlu ditingatkan seiring dengan pembangunan infrastruktur. "Infrastruktur itu hal yang penting, dasar dulu sebelum kita mulai dari yang lain," pungkas Riyanti.
- Depresi Alami Penyakit Tumor, Ibu 3 Anak yang Lompat Dari Jembatan Ampera Kini Dirawat di Rumah Sakit
- Pengungsi Rohingya di Bangladesh Tuntut Pemulangan ke Myanmar
- Holywings Palembang Berganti Nama jadi Joji Meresahkan