Shalat Ied Idul Fitri di Masjid Raya Taqwa Palembang Tanpa Kehadiran Wagub Mawardi Yahya

Jamaah bersalaman usai mengikuti Sholat Ied/ist
Jamaah bersalaman usai mengikuti Sholat Ied/ist

Ribuan warga umat Islam kota Palembang  menggelar Sholat Ied dan memenuhi halaman Masjid  Raya Taqwa Palembang  yang terletak di Jalan Ki Ranggo Wirosantiko, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Kota Palembang, Sabtu (22/4).


Jika biasanya Wakil Gubernur Sumsel (Wagub) selalu shalat Ied di masjid  milik Pemprov Sumsel ini, namun tahun ini Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya tidak mengikuti shalat Ied di Masjid Raya Taqwa.

Bahkan sambutan Wagub Sumsel H  Mawardi Yahya , hanya diisi dengan kata sambutan dari Ketua Masjid Taqwa, Darna Dahlan. 

Adapun bertindak Imam dan Khotib, diisi Dr Nur Kholis yang juga pengurus MUI Sumsel.

Menurut Darna Dahlan menjelaskan rangkaian kegiatan di masjid tersebut selama Ramadhan sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari acara tausiyah  menjelang berbuka, tausiyah menjelang tarawih dan tausiyah setelah sholat subuh.

Selain itu pihaknya juga  menyiapkan takjil untuk berbuka bersama dan juga ada nasi untuk dibagikan ke jemaah. Dan juga tak lupa pihaknya juga menyalurkan zakat fitrah infaq kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dr Nur Kholis, dalam ceramahnya  mengatakan, momentum Idul Fitri kali ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk mengumandangkan takbir sebagai wujud mengagungkan Allah swt. Allah lah dzat yang paling besar.

Tidak ada yang lebih besar dari-Nya. Allah lah yang paling berhak atas segala apa yang terjadi di alam semesta, termasuk apapun yang terjadi pada diri kita. Kita adalah makhluk-Nya yang lemah tiada daya. Makhluk yang diciptakan dari tanah yang proses penciptaannya memberikan pelajaran mendalam bagi kesadaran tentang siapa kita, di mana kita, dan akan kemana kita.

“Kita harus menyadari bahwa kita semua berasal dari Allah dan akan kembali kepadanya,” katanya.

Selain itu dia mengajak untuk memperkuat jalinan ukuwah Islamiah dimana tidak ada gading yang tak retak dan manusia tidak luput dari salah dan khilap dan saling memaafkan dengan orang lain dengan tetap saling menghormati satu sama lain

“Sumsel yang sudah di kenal sebagai daerah zero konflik harus tetap kita jaga,” katanya.