SGC Gelar Simposium Circular Economy: Collaboration for Action

RMOLSumsel. SGC, konglomerasi terkemuka di ASEAN, menginisiasi pertemuan para pemimpin organisasi global dan kalangan pemerintahan dalam forum perdana SCG Sustainable Development (SD) Symposium Indonesia 2020 di Jakarta, Kamis (20/2/2020).


RMOLSumsel. SGC, konglomerasi terkemuka di ASEAN, menginisiasi pertemuan para pemimpin organisasi global dan kalangan pemerintahan dalam forum perdana SCG Sustainable Development (SD) Symposium Indonesia 2020 di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Simposium mengusung tema Circular Economy: Collaboration for Action. Serupa dengan SCG SD Symposium yang telah dilaksanakan selama 10 tahun berturut-turut di Thailand, forum kali ini bertujuan untuk memperkuat komitmen sekaligus menghadirkan pengalaman pembelajaran kolaboratif

"Para pembuat keputusan dapat memperoleh pengetahuan baru dan jaringan kolaborasi sambil membagikan pengalamannya seputar praktek ekonomi sirkular," kata Phatama Sirikul, Presiden Direktur PT SGC Indonesia.

Para pembicara dalam simposium, DR Tine Revik (Global Director Circular Economy SCG), Antoine Grange (CEO Recycling and Recovery SUEZ Asia), Rutger De Witt Wijnen (General Counsel of The Ocean Clean Up), Lincoln Rajali Sihotang (Expansion Manager Project STOP and The Bali Partnership), Safri Burhanudin (Deputy Kementerian Maritim RI), Phatama Sirikul, Presiden Direktur PT SGC Indonesia, Vichan Tangkengsirisin (Presiden Direktur Dow Indonesia), Akbar Ghifari (Mahasiswa ITB penerima beasiswabeasiswa SCG), dan Edi Rivai ( GM pengembangan Produk dan Layanan Teknis PT Chandra Asri Petrochemical).

Hadir dalam pembukaan acara H.E. Kung Phoak–Deputy Secretary-General of ASEAN for ASEAN Socio-Cultural Community.

Dalam diskusi terungkap pertumbuhan populasi secara pesat dan pergeseran gaya hidup individu telah menimbulkan resiko baru dalam kelangkaan bahan baku. Selain itu, polusi yang dihasilkan dari proses produksi dan konsumsi manusia juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Presiden sekaligus CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash mengatakan pihaknya percaya ekonomi sirkular memegang peran penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup ekonomi, sosial dan lingkungan. Namun hal yang paling penting dan lebih krusial adalah kolaborasi.

"Kami ingin mendorong kolaborasi dari semua pemangku kepentingan yang diperlukan dalam menerapkan konsep ekonomi sirkular,' katanya .

Posisi Indonesia sangat strategis untuk menjadi negara pendorong praktek ekonomi sirkular, tidak hanya di level regional, namun juga dunia.”

Pemerintah Indonesia juga telah menyadari pentingnya implementasi ekonomi sirkular demi terwujudnya kehidupan dan perkembangan berkelanjutan. Misalnya dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia yang semakin berkembang dan membutuhkan solusi untuk diatasi secara bersama.

Salah satu pendekatan pengelolaan sampah nasional adalah pendekatan ekonomi sirkular dengan konsep yang didasarkan pada prinsip pemanfaatan kembali untuk memaksimalkan nilai ekonomi dari barang-barang sisa konsumsi.

Konsep dari ekonomi sirkular merupakan bentuk respon dari aspirasi untuk mewujudukan pembangunan berkelanjutan dalam konteks besarnya tekanan produksi dan konsumsi terhadap sumber daya alam dan lingkungan.

“Saya percaya bahwa dengan penerapan Circular Economy, masalah pengolahan sampah nasional akhirnya dapat diatasi. Langkah ini harus disertai dengan dukungan seluruh pihak karena," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.[ida]