Rusia Rahasiakan Jumlah Hulu Ledak Nuklir yang Ditempatkan di Belarusia

Tentara Rusia siaga di Belarus/ist
Tentara Rusia siaga di Belarus/ist

Rusia mulai menempatkan senjata nuklir taktis atau jarak pendek Rusia di Belarusia, yang secara terbuka dijanjikan oleh Presiden Vladimir Putin untuk ditempatkan di sana. Mengenai jumlah, Moskow memilih untuk merahasiakannya dari AS.


"Rusia tidak akan memberi tahu AS tentang jumlah hulu ledak nuklir yang ditempatkan di Belarus atau uji coba torpedo Poseidon berkemampuan nuklirnya," lapor kantor berita Interfax mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov di kota selatan Sochi, Jumat (23/6).

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga tidak akan mengungkapkan hal itu termasuk tidak akan mendiskusikannya di ruang publik.

“Selama beberapa dekade Amerika Serikat telah menyimpan senjata nuklir taktisnya di wilayah sejumlah negara Eropa, dan tidak pernah memberikan angka pasti," lanjut Ryabkov.

Senjata jarak pendek tidak termasuk dalam ketentuan perjanjian New Start, perjanjian kontrol senjata AS-Rusia terakhir yang tersisa, yang membatasi persenjataan nuklir strategis negara tersebut. Putin sendiri telah menangguhkan partisipasi Rusia di dalamnya, meskipun kedua belah pihak telah berjanji untuk terus menghormati batasannya.

Juga tidak ada perjanjian atau mekanisme verifikasi yang mencakup torpedo otonom berkemampuan nuklir dan bertenaga nuklir seperti Poseidon, dan Ryabkov mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki rencana untuk memberi tahu Amerika Serikat tentang pengujian sistem tersebut.

Pejabat AS dan Rusia menggambarkan Poseidon sebagai kategori baru senjata pembalasan, semacam persilangan antara torpedo dan drone bawah air, yang mampu memicu gelombang laut radioaktif untuk menyerang kelompok pertempuran laut atau membuat kota-kota pesisir tidak dapat dihuni.

Kantor berita negara TASS melaporkan pada Januari, mengutip sumber pertahanan tak dikenal, bahwa Rusia telah memproduksi set pertama torpedo Poseidon untuk ditempatkan di kapal selam bertenaga nuklir Belgorod.

Laporan media pada April mengatakan bahwa Rusia berencana membentuk divisi kapal selam tujuan khusus yang akan membawa torpedo Poseidon sebagai bagian dari Armada Pasifik pada akhir tahun 2024 atau paruh pertama tahun 2025.