Ribuan Jemaah Umroh Sumsel Batal Berangkat

Ribuan jemaah umroh dari berbagai biro perjalanan di Sumatera Selatan dinyatakan batal berangkat ke Arab Saudi. Pembatalan ini karena ada penolakan dari Kerajaan Arab Saudi terkait mewabahnya Virus Corona (Covid 19) di kawasan Asia.


Penolakan yang dilakukan sepihak dan mendadak ini membuat ratusan jemaah umroh dari Sumsel harus terlantar di Bandara Changi Singapura, Rabu (26/2) kemarin.

"Memang benar, ada ratusan jemaah umroh yang kini tertahan di Singapura setelah mendapat kabar kalau Bandara King Abdul Aziz ditutup. Penutupan itu baru diketahui kemarin juga dengan alasan pencegahan Virus Corona, jadi terpaksa batal," ungkap Ketua Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Sumsel, Anton Wahyudi kepada RMOLSumsel, Kamis (27).

Diungkapkan Anton, pemberitahuan penutupan bandara ini diketahui pada Rabu (26/2), sayangnya informasi itu tidak diberitahukan pihak pemerintah.

Dampak dari penutupan ini kata Anton, dipastikan seluruh jemaah umroh dari biro perjalanan yang tergabung di Asita Sumsel untuk Maret ini batal berangkat. Jumlah mencapai ribuan.

"Jumlah anggota kami di Asita sebanyak 98 biro, dari jumlah ada 15 biro yang fokus di biro perjalanan umroh. Kalau satu biro saja ada 500 jemaah, berarti ribuan orang yang batal berangkat. Masalahnya penutupan bandara ini belum diketahui batas waktunya," tegas Anton.

Dengan kondisi ini, biro perjalanan akan mengalami kerugian yang sangat besar karena mereka yang berangkat pada Maret ini setidaknya telah membayar hotel, tiket pesawat, catering dan lainnya.

"Sekarang ini bagaimana mensiasati penundaan tersebut. Biro perjalanan harus pandai-pandai melobi ke agennya di Arab Saudi untuk menjadwal ulang pemberangkatan, hotel serta tiket pesawat. Selain pemerintah juga harus cepat turun tangan mencari solusinya," terang Anton.

Sementara Ridwan Saiman selaku kepala cabang travel umroh Zafa Tour terpaksa membatalkan 500 jemaah umroh yang akan berangkat bulan Maret ini terkait adanya penolakan dari pemerintah Arab Saudi.

Atas kejadian ini Zafa Tour setidaknya mengalami kerugian hingga Rp 1 miliar lebih karena telah membayar tiket pesawat dan hotel.

"Kita berharap ada solusi terbaik dari pemerintah dan penjadwalan ulang pemberangkatan termasuk hotel dan tiket pesawat," harapnya.