Memasuki hari ke lima sejak tertimbunnya salah satu pekerja karena jebolnya tanggul penahan di Tambang Air Laya Barat pada Kamis (01/10/2020), pencarian terhadap korban dan evakuasi masih terus dilakukan oleh tim rescue perusahaan. Untuk mengantisipasi kejadian bakal terjadi lagi, pihak perusahaan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi tambang.
- Jenazah Eril Putra Ridwan Kamil Ditemukan di Bendungan Engelhalde Swiss
- Hiu Paus Terjerat Jaring, Diselamatkan Nelayan
- Viral, Video Mobil Innova dan Truk Mogok Usai Terobos Banjir di Baturaja
Baca Juga
Dikatakan Manager Humas Komunikasi dan Administrasi Coorporater, Iko Gusman saat dihubungi wartawan mengatakan, pihak perusahaan masih fokus melakukan evakuasi akibat kejadian longsor kemarin.
“Kita terus dan tetap berkoordinasi serta melakukan evaluasi terhadap kondisi tambang. Karena keselamatan dan keamanan para pekerja menjadi prioritas utama kami,” ujarnya, Senin (05/10/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, Sang pekerja naas yakni Federik Hansen Sagala adalah warga Lampung. Dan menjadi operator alat berat di lokasi tambang Air Laya Barat. Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.30 Wib dimana saat itu sebanyak 4 orang operator PT PAMA sedang berada di lokasi. Namun saat itu, tiga operator lainnya keluar dari cabin untuk melaksanakan sholat subuh.
Sementara, Federik Hansen Sagala saat itu tetap berada di cabin unit di PC 400 yang berada di lokasi. Pada saat itu, diduga tanggul sump Gobi Jebol, mengakibatkan lumpur menimbun alat yang beroperasi di elevasi sump di bawahnya.
Beruntung tiga operator lainnya yang akan kembali ke cabin unit berhasil menyelamatkan diri. Namun naas, korban Federik Hansen Sagala yang masih berada di dalam cabin unit tak mampu menyelamatkan diri dan ikut tertimbun.
- Penjara dengan Keamanan Tingkat Tinggi di Nigeria Dibobol, Ratusan Napi Kabur
- Polres Bungo Gerebek Lokasi Penambangan Emas Ilegal
- Pemotor Bonceng Tujuh Tanpa Helm di Jembatan Ampera Viral di Media Sosial