Presiden Jokowi Tawarkan Peluang Investasi di Indonesia dalam Forum Bisnis Indonesia-China

Presiden RI, Joko Widodo saat menyampaikan pidatonya di acara Forum Bisnis Indonesia-China di Beijing, 16 Oktober 2023/Instagram @sekretariat.kabinet
Presiden RI, Joko Widodo saat menyampaikan pidatonya di acara Forum Bisnis Indonesia-China di Beijing, 16 Oktober 2023/Instagram @sekretariat.kabinet

Pada hari Senin (16/10), Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menghadiri Forum Bisnis Indonesia-China dan menawarkan sejumlah proyek dalam negeri kepada para pengusaha dari Beijing. 


Dalam pidatonya, Presiden Jokowi meyakinkan para investor bahwa berinvestasi di Indonesia adalah pilihan yang tepat, mengingat lingkungan investasi yang mudah dan aman.

Jokowi memaparkan sejumlah prestasi ekonomi yang mengesankan, termasuk pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas lima persen, neraca perdagangan surplus selama 41 bulan berturut-turut, dan Purchasing Manager Index (PMI) yang telah berada di level ekspansi selama 25 bulan terakhir.

"Dan tentu saja stabilitas sosial politik yang selalu terjaga. Jadi, jangan sampai ada yang khawatir mengenai pemilu 2024 yang akan datang, karena Indonesia juga sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali," kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengundang para investor untuk segera menanamkan modalnya di Indonesia, mengingat sejumlah indikator positif yang telah dipaparkan dalam pidatonya. 

Dia menekankan bahwa investasi tersebut tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, tetapi juga Tiongkok, karena kerja sama ekonomi harus saling menguntungkan.

"So, you don't need to worry, you just need to hurry. Ini adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga RRT, karena bagi Indonesia kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan," tambahnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan beberapa proyek yang menjadi fokus pemerintah Indonesia. Hal ini termasuk upaya hilirisasi komoditas seperti nikel, tembaga, timah, dan mineral lainnya. 

Selain itu, pemerintah Indonesia sedang membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi, yang akan menjadi bagian penting dari rantai pasok global.

Jokowi juga menyoroti potensi besar energi baru terbarukan di Indonesia, yang mencapai 3.600 gigawatt, menunjukkan peluang signifikan dalam sektor energi terbarukan.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi mengumumkan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara dengan konsep kota hijau dalam rimba. Sekitar 60 persen wilayahnya adalah hutan, membuatnya menjadi kota netral karbon pertama di Indonesia.

Selama forum bisnis tersebut, Jokowi juga memberikan informasi bahwa pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan di Indonesia diperkirakan akan selesai pada tahun depan. 

Hingga saat ini, telah ada 21 investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang telah atau akan segera melakukan groundbreaking, dengan total nilai investasi mencapai 2 miliar dolar AS (sekitar Rp 31 triliun).

Dengan penawaran proyek-proyek strategis dan lingkungan investasi yang menguntungkan, Indonesia terus berupaya menarik investasi asing dan memperkuat kerjasama ekonomi dengan Tiongkok, dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di negara tersebut.