Presiden Joko Widodo berharap agar Keketuaan Indonesia di ASEAN dapat mendorong kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak. Alih-alih menjadikan ASEAN sebagai proksi.
- Enam Kali Depo Terbakar, Erick Thohir Tak Segan Pecat Dirut Pertamina
- Nasdem Urung Daftarkan Bacaleg ke KPU Hari Ini
- Wajar Banyak Peminat, Begini Besaran Honor Plus Santunan PPK Pemilu 2024 di Sumsel
Baca Juga
Harapan itu disampaikan oleh Jokowi ketika meninjau simulasi penyambutan kedatangan pemimpin ASEAN di Bandara Internasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (7/5).
"Prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun. Dan, kita juga tidak ingin ASEAN menjadi proksi siapa pun, proksi negara mana pun," tegas Jokowi dalam keterangan dari Sekretariat Kabinet.
Jokowi juga berharap ASEAN dapat mengedepankan prinsip tetap terbuka dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada, termasuk isu Myanmar.
Isu Myanmar sendiri akan dibahas secara khusus selama KTT ASEAN. Jokowi mengedepankan tiga hal terkait isu ini.
“Pertama, kekerasan harus dihentikan, segera dihentikan. Yang kedua, bantuan kemanusiaan harus sampai ke rakyat di Myanmar. Yang ketiga, dialog, itu yang penting, yang ingin kita yang aktif tidak hanya di sini, tetapi juga di Myanmar sendiri juga harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang kita lakukan," jelasnya.
Di samping itu, ia menekankan bahwa lima poin konsensus akan tetap menjadi acuan bagi ASEAN untuk menyelesaikan isu Myanmar.
- China Berhasil Tengahi Gencatan Senjata Junta dan Kelompok Pemberontak Myanmar
- Bom Meledak di Kompleks Pemerintahan Myanmar
- Alasan Keamanan, Junta Militer Myanmar Tunda Pemilu