Potensi Kandidat Perempuan Bakal Ramaikan Pilkada OKU, Ini Sosoknya

ilustrasi/ist
ilustrasi/ist

Meski belum ada satu pun kandidat atau pasangan yang mendaftarkan diri maju sebagai Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten OKU 2024-2029.


Setidaknya sudah ada dua nama besar yang sedari awal menyatakan diri bakal maju pada Pilkada 2024 mendatang. Keduanya  adalah Yudi Purna Nugraha dan Marjito.

Selain kedua nama tersebut, santer beredar isu jika Pj Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, digadang-gadang bakal ikut mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Bupati. Artinya, sejauh ini di Kabupaten OKU baru terdapat tiga nama potensial yang akan meramaikan pesta demokrasi 2024 nanti.

Pengamat Politik Yunizir Djakfar memprediksi calon bupati di Kabupaten OKU diperkirakan bisa dua atau tiga pasang. Diantaranya akan ada sosok keterwakilan perempuan yang dinilai layak memimpin bumi Sebimbing Sekundang itu. 

Dia mengatakan saat ini ada dua sosok perempuan yang dinilai layak maju dalam kontestasi Pilkada mendatang, seperti Rektor Unbara, Ir Linda Wati dan Hj Tina Melinda. "Sosok perempuan ini di OKU sendiri ada. Seperti Rektor Unbara, Ir Linda Wati. Lalu ada Hj Tina Melinda, beliau tiga periode di DPRD OKU dan menjadi ketua. Kemudian di DPR Provinsi Sumsel dua priode. Bahkan pernah calon wakil bupati OKU berpasangan dengan Rusli Taif,” bebernya.

Jadi kata Yunizir, rekam jejak kedua perempuan ini sudah mumpuni dan mempunyai peluang yang tinggi jika maju pada Pilkada OKU nanti.

“Di OKU, data statistik banyak perempuan tapi justru belum ada keterwakilan pemimpin perempuan. Dua sosok perempuan ini menurut saya punya peluang dan kemungkinan besar. Apa pagi Tina Melinda, pada Pileg tadi dia meraih 11 ribu suara di DPR Provinsi Sumsel tapi partai PDI tidak mendukung,” jelas pria yang bergelut sebagai akademisi ini.

Apa lagi, lanjut Yunizir, keterwakilan perempuan di Partai Politik sebesar 30 persen. Sehingga, tidak menutup kemungkinan untuk Pilkada di Kabupaten OKU nanti bakal muncul sosok perempuan.

“Bisa saja nanti ada keterwakilan perempuannya. Apa lagi kedua sosok tadi memiliki pengalaman yang mumpuni di dunia politik dan akademisi,” pungkasnya.