Porprov Sumsel XIII Tercoreng dan Acuhkan Imbauan Gubernur, Masih Ada Daerah Pakai Atlet Luar

Momen pembukaan Porprov Sumsel XIII 2021 OKU Raya di Kawasan Danau Ranau, OKU Selatan, Minggu (21/11/2021) lalu. (humas pemkab muba/rmolsumsel.id)
Momen pembukaan Porprov Sumsel XIII 2021 OKU Raya di Kawasan Danau Ranau, OKU Selatan, Minggu (21/11/2021) lalu. (humas pemkab muba/rmolsumsel.id)

Pada pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel XIII OKU Raya, Gubernur Sumsel, Herman Deru dengan tegas menyampaikan, bahwa porprov kali ini ditargetkan untuk menjaring bibit-bibit atlet terbaik asli Sumsel untuk di bawa pada PON Aceh tahun 2024 nanti.


“Kita ingin atlet muda Sumsel meraih prestasi di masa mendatang dengan keaslian, bukan bangga menggunakan atlet daerah lain. Itu kebanggaan semu,” tegas Herman Deru pada di Kawasan Danau Ranau, OKU Selatan, Minggu (21/11/2021) lalu.

Bahkan, Herman Deru juga sudah berkomitmen untuk memunculkan atlet-atlet asli Sumsel dengan sejumlah kompetisi yang dibuatnya. Tentu untuk mewujudkan itu, Herman Deru membutuhkan peran KONI di tingkat kabupaten/kota.

Tak lupa, Herman Deru juga meminta kepada Bupati OKU, OKU Timur dan OKU Selatan untuk menjaga nama baik daerah sebagai tuan rumah selama delapan hari pelaksanaan Porprov Sumsel XIII digelar.

Ternyata dalam pelaksanaannya, masih ada kontingen dari kabupaten/kota di Sumsel yang tetap menggunakan jasa atlet dari luar Sumsel. Ada kesan kontingen tersebut mengacuhkan imbauan yang telah ditegaskan Gubernur Sumsel. Serta bertentangan dengan Pedoman Induk Porprov Sumsel XIII OKU Raya, terkait mutasi atlet di luar Provinsi Sumsel.

Kejadian ini diketahui muncul pada Cabang Olahraga (cabor) Bulutangkis yang digelar di Baturaja. Sebanyak 12 kontingen dari kabupaten/kota memilih mundur dari kompetisi, setelah diketahui adanya dugaan kontingen dari Palembang, OKU, dan OKU Selatan menggunakan jasa atlet dari luar Sumsel. Sikap berbeda ditunjukkan Kontingen OKU Timur yang tetap menerima dan tidak mundur.

Nah, setelah ditengahi PB Porprov Sumsel XIII, justru pihak penyelenggara menghadiahkan emas kepada kontingen Palembang, OKU dan OKU Selatan, serta OKU Timur, khusus untuk nomor beregu putra dan beregu putri.

Dasarnya, karena 12 kontingen yang memilih walkout, dinilainya mengarah pada pemboikotan dan terindikasi ada oknum yang ingin menggagalkan porprov. Sehingga PB Porprov Sumsel XIII memutuskan juara bersama kepada empat daerah tersebut.

Suparman Roman menjelaskan, permasalahan itu sebelumnya sudah diselesaikan bersama. Namun 12 daerah yang menyatakan keberatan menolak karena menganggap tiga daerah yang menggunakan atlet impor tersebut dinilai menabrak aturan terkait legalitas. 

Soal pemakaian atlet dari luar Sumsel itu, Suparman mengungkapkan, pihaknya tidak menampik tiga daerah yang telah mendatangkan atlet dari luar Sumsel, namun proses perpindahan atau mutasi sudah dijalankan dengan baik. Bahkan atlet tersebut sudah menandatangani fakta integritas akan tetap membela Sumsel sampai ke tingkat nasional. 

Menanggapi hal itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru mendesak agar permasalahan tersebut bisa diselesaikan sesuai dengan legal aspek yang ada.

“Saya rasa permasalahan ini bisa diselesaikan dengan legal aspek yang ada seperti statuta atau aturan yang sudah ditentukan,” kata Herman Deru saat dibincangi, Kamis (25/11).

Herman Deru menerangkan, panitia Porprov juga dimintanya bisa berdiri independen. Tanpa memihak terhadap satu kontingen. Sehingga, keputusan yang dihasilkan dapat menenangkan seluruh pihak. Terpenting jalannya Porprov juga berlangsung dengan lancar.

“Kalau kasusnya sendiri saya belum mendengar. Tetapi, saya harap panitia bisa berdisi se-independen mungkin,” terang dia.

Selain kejadian di Cabor Bulutangkis, hal serupa juga kembali muncul di Cabor Panahan. Ada kontingen yang mengungkapkan bahwa atlet panahan dari OKU Selatan atas nama Fani Fernando (kategori Recurve 70M Putra dan Recurve Putra Total Jarak); Shane Anabelle Gondo Kusumo - Alifa (Kategoria Compound 50M); dan Prananda Arief Aulianto (Kategoria Compound 50M) diduga berasal dari Provinsi Lampung.