Polri Evaluasi per 3 Pertandingan, Pelanggaran Prokes Bisa Bikin Klub Disanksi Larangan Bertanding

Menpora RI Zainudin Amali bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai konferensi pers pemberian izin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2021/2022. (Kemenpora/rmolsumsel.id)
Menpora RI Zainudin Amali bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai konferensi pers pemberian izin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2021/2022. (Kemenpora/rmolsumsel.id)

Pelaku dan masyarakat pecinta sepak bola bergembira menyambut keluarnya izin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2021/2022. Namun di balik itu, ada komitmen yang harus dipegang agar kompetisi di tengah pandemi Covid-19 ini berjalan dengan lancar tanpa kendala.


Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sepakat pelanggaran protokol kesehatan terkait penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2021/2022 oleh suporter akan berimbas pada klub yang bersangkutan. Klub akan mendapatkan sanksi, mulai dari administrasi hingga pelarangan mengikuti pertandingan.

“Kemenpora sebelumnya telah merekomendasikan untuk Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2021/2022 dengan catatan bahwa penerapan prokes harus dengan sangat ketat. Pihak Polri juga akan menjaga supaya kepatuhan penerapan prokes dapat dilaksanakan sebaik-baiknya,” kata Menpora Amali saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/8).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, para pecinta bola untuk sementara bisa mengikuti melalui media mainstream, media TV ataupun media lain.

“Harapannya bisa dilaksanakan sehingga tidak mengganggu klub. Karena, jika ini dilanggar akan ada sanksi untuk klubnya, mulai dari sanksi administrasi hingga tidak boleh mengikuti pertandingan,” tegas Kapolri.

Selain penerapan prokes ketat, para pemain dan ofisial yang akan melaksanakan pertandingan diwajibkan sudah dua kali divaksin. Satu hari sebelum melaksanakan kegiatan harus sudah melakukan pemeriksaan Swab PCR dengan hasil negatif serta pembatasan jumlah ofisial dan penonton.

Usai melaksanakan pertandingan, pemain dan ofisial akan kembali dilakukan pemeriksaan swab PCR atau swab antigen. Di lokasi penyelenggaraan juga akan dipasang aplikasi Pedulilindungi. Aplikasi ini bisa digunakan untuk double check membantu pengecekan terkait aturan prokes.

“Ini wajib dipatuhi agar laju pertumbuhan Covid bisa diminimalkan. Di satu sisi kita juga maklum memberikan kelonggaran kegiatan-kegiatan agar masyarakat bisa mulai beraktivitas sehingga semua bisa berjalan. Laju pertumbuhan Covid bisa ditekan namun di sisi lain kegiatan baik di bidang ekonomi, olahraga dan bidang lain perlahan-lahan kita berikan kelonggaran,” urai Kapolri.

Kapolri menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kompetisi per tiga kali pertandingan.

“Tentunya kegiatan ini akan dievaluasi. Jadi, tiga kali kegiatan akan kita evaluasi, apabila hasil evaluasi tidak terdampak dengan penyelenggaraan, maka di minggu berikutnya akan ditentukan penambahan lokasi pertandingan ataupun kebijakan-kebijakan lain untuk memberikan kesempatan kegiatan ini terus berlanjut,” tuturnya.

“Yang menjadi catatan, apabila angka Covid-19 kembali meningkat tentunya kita akan evaluasi disesuaikan dengan kondisi perkembangan Covid di lapangan. Harapan kita mari sama-sama kita sepakati, kita hormati komitmen yang sudah dibuat, sehingga kompetisi ini bisa diselenggarakan dengan baik, event olahraga bisa berjalan,” tukas Kapolri.