PM Anwar Ibrahim dan Kabinet Rela Potong Gaji, Malaysia Hemat Rp 4 Miliar per Tahun

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim/Net
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim/Net

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah berkomitmen untuk tidak mengambil gaji untuk membantu pemulihan ekonomi negara. Sementara anggota kabinet Anwar juga telah menyerahkan 20 persen dari gaji mereka untuk tujuan yang sama.


Langkah Anwar dan kabinetnya itu membuat pemerintah Malaysia berhasil menghemat anggaran sebesar 1,2 juta ringgit (Rp 4 miliar) per tahun, atau 100 ribu ringgit (Rp 334 juta) sebulan.

Hal itu diungkap oleh Menteri Kabinet Armizan Mohd Ali ketika menanggapi pertanyaan yang diajukan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq Syed Abdul Rahman yang menanyakan seberapa besar tabungan pemerintah dari pemotongan gaji para menteri dan bagaimana penghematan tersebut dapat bermanfaat bagi rakyat.

Dimuat Malaymail pada Selasa (18/4), selama pemilihan umum baru-baru ini, Anwar mengumumkan dia tidak akan menerima gaji sebagai tindakan solidaritas dengan orang-orang yang berjuang dengan meningkatnya biaya hidup.

Pada Desember 2022, Anwar menegaskan juga tidak akan menerima gaji untuk perannya sebagai Menteri Keuangan. Dia juga mengumumkan bahwa kabinetnya setuju untuk memotong gaji 20 persen sampai ekonomi negara pulih.

"Segera setelah pemerintahan baru terbentuk, pemerintah persatuan telah mengambil langkah awal penghematan dengan tidak mengambil gaji sebagai perdana menteri seperti yang diumumkan oleh perdana menteri sendiri," kata Armizan.

Pada Kamis (13/4), Anwar meyakinkan publik bahwa penanganan biaya hidup masih menjadi agenda negara.

Dalam pernyataan terpisah pada Jumat (14/4), Anwar mengatakan dia telah memberikan arahan kepada seluruh kabinet dan pemerintahan untuk menyelesaikan masalah kemiskinan pada tahun ini.