Kebocoran pipa gas yang terjadi di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan membuat 2.368 pelanggan menjadi kesulitan memasak.
- Sri Mulyani Sebut 60 Daerah Lambat Tetapkan Perda APBD 2021
- Terkait Sengketa Lahan 197 Hektar, GKTH Tantang PT MHP Tunjukkan SK Peta Registrasi Garapan
- Baru Sehari Tatap Muka, Sekolah di Prabumulih Kembali Terapkan Belajar Online
Baca Juga
Sebab, sampai saat ini proses perbaikan pipa yang bocor tersebut masih berlangsung.
Operation and Maintenance Gas Alam Muara Enim, Revi Aerah kebocoran pipa gas tersebut hanya berdampak pada para pelanggan yang ada di Empat Kelurahan di Kecamatan Muara Enim.
Adapun kelurahan tersebut yakni Pasar 1 sampai III dan, Kelurahan Air Lintang.
Menurut Revi mereka sampai saat ini belum mengetahui penyebab bocornya pipa gas tersebut.
“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sesuai SOP maka jalur pipa ke pelanggan harus diputuskan selama petugas melakukan perbaikan,”kata Revi.
Proses perbaikan pipa gas itu menurut Revi membutuhkan waktu cukup panjang. Sebab, lokasi kebocoran pipa berada persis di pinggir jalan lintas Sumatera atas tepatnya di Jalan SMB II Muara Enim.
Sehingga, lokasi galian pipa sedalam 1,5 meter itu menjadi kendala karena areal yang sempit.
“Kami minta waktu untuk perbaikan, pemberitahuan pelanggan sudah kami berikan melalui grup serta perangkat RT yang dialiri gas alam ini. Untuk itu jika terlambat kami harap maklum,”ujarnya.
Sementara itu, Nurul (49) salah satu pelanggan di Kecamatan Muara Enim mengaku kesulitan memasak karena tak dialiri gas. Menurut Nurul, kebocoran itu sudah terjadi sejak Minggu (9/10) malam kemarin.
Namun, sampai saat ini proses perbaikan masih juga belum tuntas.
"Ketahuannya pas hari Senin pagi, ketika mau masak ternyata kompor tidak mau hidup, aku pikir cuma rumahku ternyata tetangga juga sama," ujarnya.
Untuk sementara waktu, Nurul pun membeli gas ukuran 3 kilogram agar bisa memasak di rumah. Ia berharap proses perbaikan pipa gas itu dapat segera selesai.
"Beruntung saat ini gas 3 kg tidak terlalu sulit didapat. Coba kalau langka tentu tidak ada alternatif lain dan akan sangat mengganggu aktivitas masyarakat," tegasnya
Hal senada dikatakan pelanggan lainnya bernama Nena (37) warga Kelurahan Air Lintang, Kecamatan Muara Enim, bahwa dirinya juga baru mengetahui jika gas alam tersebut mati ketika akan masak. Awalnya ia mengira habis token.
Walaupun telah mengisi token, ternyata Nena masih juga tak bisa memasak karena gas itu ternyata masih mati.
“Saya tanya tetangga ternyata ada pipa bocor. Kalau ada kebocoran baiknya cepat disosialisasikan dan diperbaiki, ini sudah empat hari tapi belum juga selesai (perbaikan),”ujarnya.
- Nyamar Jadi Kernet, Polisi Ringkus Pelaku Pungli Sopir Truk di Muara Enim
- Lahan Digarap Sepihak, Warga Keban Agung Ancam Aksi Besar-besaran di PT Bukit Asam
- Kembalikan Formulir ke Nasdem, Firmansyah Tunjukkan Keseriusan Bertarung di Pilkada Muara Enim