Ditahun 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel kembali melakukan pinjaman untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yakni sebesar Rp301 miliar. Hanya saja, hingga kini pinjaman tersebut belum dicairkan oleh pemerintah pusat.
Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati mengakui hal tersebut. Dikatakannya, pihaknya masih menunggu pencairan tersebut dari pemerintah pusat. Namun, berkaca pada tahun 2020, pencairan dilakukan dua tahap yakni dicairkan pada tahun 2020 dan tahun 2021. "Jadi kita tunggu saja pencairannya," katanya, Senin (1/11).
Ditahun 2020 lalu, Pemprov Sumsel telah melakukan pinjaman sebesar Rp500 miliar untuk PEN dan dicairkan ditahun yang sama sebesar Rp126 miliar dan di awal tahun 2021 dicairkan sebesar Rp289 miliar. Pihaknya juga telah menganggarkan pengeluaran pembiayaan untuk cicilan utang tahun 2020 dan tahun 2021 yakni sebesar Rp360 miliar.
Dimana, rinciannya Rp210 miliar untuk pembayaran cicilan tahun 2020. Sedangkan, 150 miliar untuk pembayaran cicilan tahun 2021. Untuk pembayaran bunga, Pemprov Sumsel hanya dikenakan untuk pinjaman tahun 2021 yakni sebesar Rp16,5 miliar. Meski demikian, pihaknya belum mengetahui pasti kapan pinjaman tahun 2021 ini akan dicairkan karena semua menunggu dari pemerintah pusat.
"Pinjaman ini nantinya untuk pembiayaan dibidang infrastruktur dalam PEN di Sumsel," pungkasnya.
- Kurangi Ketergantungan Transfer Pusat, Ini Upaya Pemprov Sumsel
- Aktivis Desak Pj Gubernur Sumsel Copot Sekda OKU Karena Dugaan Ketidaknetralan
- DPRD dan Gubernur Sumsel Setujui Perubahan APBD Sumsel 2024