Proses produksi kendaraan Tesla di Shanghai dilaporkan mengalami perlambatan. Kuat dugaan hal ini terkait dengan berkurangnya permintaan di pasar kendaraan listrik China dan persaingan dengan produsen lokal.
- Izin Belum Dikeluarkan Polisi, Konser Pesta Rakyat Dewa 19 di JIS Diundur
- Sosialisasikan Analog Switch Off, KPID Sumsel Minta Masyarakat Jangan Khawatir
- Permintaan Sapi di Palembang Diprediksi Tembus 6.000 Ekor
Baca Juga
Dikutip dari ArenaEV yang mendapat keterangan dari sumber, Sabtu (23/3), saat ini para pekerja Tesla di pabrik Shanghai hanya memiliki jam kerja lima hari dalam seminggu atau berkurang satu hari dari sebelumnya.
"Lini produksi tertentu, termasuk bengkel baterai, menghadapi penangguhan yang lebih lama," menurut sumber tersebut.
Tesla dilaporkan telah mengisyaratkan perlambatan produksi setidaknya hingga bulan April, yang bertepatan dengan libur Hari Penyapuan Makam, yang biasanya merupakan periode lambat bagi belanja konsumen China.
Berita ini muncul di tengah pergeseran industri yang lebih luas dalam pasar kendaraan listrik China yang sedang booming.
Meskipun sektor NEV (Kendaraan Energi Baru) di negara ini masih tumbuh dengan baik, namun pertumbuhannya tidak sehebat tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, Tesla kini menghadapi semakin banyak pesaing lokal yang mampu, khususnya di segmen premium.
Perusahaan seperti BYD, Nio, dan XPeng secara agresif menargetkan basis pelanggan serupa.
Pabrik di Shanghai adalah pusat produksi dan ekspor penting bagi Tesla, dengan kapasitas produksi tahunan lebih dari 950.000 kendaraan.
- Netflix Naikkan Harga di AS dan Kanada
- Ini Sosok Mackenzie Nthenge, Pendeta Ajaran Sesat yang Membunuh Puluhan Jamaah lewat Kelaparan Bersama
- Lima Berita Politik Paling Populer di Bulan November 2024, Sejumlah Paslon Klaim Kemenangan di Pilkada Sumsel