Peremajaan Armada Militer, Filipina Beli 32 Helikopter Angkut Serbu S-70i Black Hawk  

Ilustrasi helikopter S-70i Black Hawk yang dibeli Filipina. (Net/rmolsumsel.id)
Ilustrasi helikopter S-70i Black Hawk yang dibeli Filipina. (Net/rmolsumsel.id)

Peremajaan armada militer terus dilakukan Pemerintah Filipina. Salah satunya dengan membeli 32 helikopter S-70i Black Hawk dari anak perusahaan Sikorsky Aircraft yang berbasis di Polandia, PZL Mielec untuk menambah 12 armada yang sudah ada saat ini.


Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana mengatakan, pembelian helikopter ini juga sebagai upaya meningkatkan kemampuan tanggap bencana.

Menurut Lorenzana, pembelian helikopter baru ini di bawah proyek yang dilengkapi dengan dukungan logistik dan paket pelatihan untuk pilot dan kru pemeliharaan dengan biaya 32 miliar peso (USD624 juta).

“Pengiriman helikopter disusun dengan kontrak pengiriman 5 unit pertama diharapkan pada tahun 2023,” kata Lorenzana di Facebook.

Kemudian pengiriman akan dilanjutkan dalam tiga batch yakni 10 unit pada 2024, 10 unit pada 2025, dan 7 unit pada 2026.

“Kurangnya pesawat angkut dan helikopter tidak pernah lebih parah selama pandemi dan setelah topan (Rai),” ucap Lorenzana.

“Kondisi ini diperburuk oleh Huey (helikopter Bell UH-1 Iroquois) kami yang menua yang menjadi tidak ekonomis untuk dipelihara,” imbuhnya.

Topan Rai ke-15 dan paling mematikan tahun lalu yang melanda Filipina, menewaskan lebih dari 400 orang dan menyebabkan kerusakan luas di wilayah tengah dan selatan negara itu pada Desember.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB pada hari Minggu (16/1) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ratusan ribu orang masih membutuhkan makanan dan air bersih, tempat tinggal dan dukungan perlindungan, satu bulan setelah bencana paling mematikan kedua di dunia pada tahun 2021 melanda Filipina.