Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti melihat tiga aktor politik, Jokowi, Kaesang dan Gibran ini selalu tanda kutip menumpang tempat dimana Ganjar ke lokasi-lokasi tertentu.
- Amien Rais Peringatkan Jokowi: Pemalsuan Ijazah Bisa Dipidana Enam Tahun Penjara
- Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK
- Setop Anggaran IKN, Prabowo Tunjukkan Taji ke Jokowi
Baca Juga
“Terakhir ini kan NTT, sebelumnya Jawa Timur , macam-macamlah dimana Ganjar datang beliau (Jokowi) hadir di sana, kadang-kadang selang selang sehari, kadang dua hari, intinya di mana Ganjar masuk keluarga Jokowi juga masuk, entah itu pak Jokowinya , entah itu Gibrannya , entah itu Kaesangnya , misalnya di Papua kemarin pak Ganjar masuk, pak Jokowi masuk, Kaesang masuk, di Toraja pak Ganjar masuk, Gibran masuk , Sumatera Utara Ganjar masuk , Gibran juga masuk selalu begitu,” katanya di sela-sela kunjungannya ke Fisip Universitas Sriwijaya (Unsri) Bukit Besar Palembang, Selasa (5/12).
Ia menilai bahwa Jokowi mengkhawatirkan basis suara yang dikunjungi Ganjar dapat berpengaruh pada Pilpres nanti. Sehingga, keluarga Jokowi ikut datang ke sana bertemu para pendukungnya.
“ Oleh karena itu harus ditimpal langsung , jadi kalau misalnya Ganjar datang ke satu daerah , daerah ini, daerah itu dan seterusnya langsung di timpali supaya tidak terlalu lama efek kehadiran itu sebagai upaya mempengaruhi upaya keterpilihan ataupun kedekatan masyarakat dengan Ganjar , saya kira cuma unsur itu yang bisa dibaca secara politik,” ujarnya.
Meski kedatangan keluarga Jokowi itu berbalut program kerja, Ray menilai bahwa hal itu sangat mudah dibaca bahwa adanya kepentingan politik.
“Cuma jadi pertanyaan kita, ini bukan sekali dua kali, ini sudah hampir enam , tujuh kali, berulang-ulang , kemana pak Ganjar pergi keluarga pak Jokowi mendatanginya , entah itu pak Jokowi, entah itu kadang –kadang Gibran , kadang-kadang Kaesang, jadi selang-seling aja diantara tiga orang ini tapi pada intinya lebih dari enam tempat pak Ganjar disambangui lagi oleh keluarga Jokowi,” ungkapnya.
Oleh karena itu dia melihat makna yang tersurat dan tersirat dari hal tersebut adalah Jokowi seperti memiliki kekhawatiran kalau daerah dikunjungi Ganjar menarik simpati terhadap Ganjarnya sendiri.
- Amien Rais Peringatkan Jokowi: Pemalsuan Ijazah Bisa Dipidana Enam Tahun Penjara
- Sikap Kontras Putra Mahkota Keraton Solo dengan Gibran
- Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK