PDIP Pecat Murad Ismail, PAN Gelar Karpet Biru Bergabung

Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan/RMOL
Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan/RMOL

Pemecatan Gubernur Maluku, Murad Ismail sebagai kader PDI Perjuangan, lantaran istrinya bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), membuka peluang mantan Ketua DPD PDIP Maluku itu ditampung oleh partai berlambang matahari putih.


Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, dalam jumpa pers usai penyerahan formulir pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg), di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/5).

"Tentu kita kasih karpet biru bagi siapapun yang ingin berjuang bersama PAN, berjuang untuk rakyat," ujar Zulkifli Hasan.

Sosok yang kerap disapa Zulhas ini bahkan menegaskan, PAN terbuka bagi kader dari parpol lain untuk bergabung sebagai kader. Dengan catatan, ada semangat juang yang sama untuk membangun Indonesia.

"Siapa saja yang ingin berbuat untuk nusa dan bangsa, dari mana pun bergabung dengan PAN, asal sungguh-sungguh bantu rakyat, oke, kita beri karpet biru," demikian Zulhas menambahkan.

Pemecatan Murad bermula dari sikap politik sang istri bernama Widya Pratiwi, yang mulanya menjabat Wakil Ketua DPD PDIP Maluku.

Namun, Widya akhirnya meloncat ke PAN lantaran ingin maju dalam pemilihan anggota legislatif (pileg) di Pemilu 2024.

Sementara, PDIP mengklaim pemecatan Murad disebabkan sikapnya yang emosional ketika dimintai klarifikasi soal kabar istrinya, Widya Pratiwi, menyeberang ke PAN.

DPP PDIP melakukan klarifikasi karena punya aturan bahwa suami-istri tidak boleh berbeda partai.