RMOLSumsel. Tadi siang, Jumat (21/2/2020), massa menggelar Aksi 212. Mereka berunjuk rasa di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Massa aksi merupakan gabungan Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan GNPF-Ulama.
- Walikota Harnojoyo Urus SKCK di Polda Sumsel, Untuk Nyalon DPR RI
- Muhammadiyah: Jangan Terprovokasi, Masyarakat Harus Sikapi Konflik Israel-Palestina Secara Rasional
- Situasi Makin Mencekam, KBRI Khartoum Evakuasi 43 WNI di Sudan
Baca Juga
Massa dengan lantang menuntut pemerintah segera menyelesaikan kasus korupsi yang menjadi sorotan publik. Dalam orasinya, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif saat berorasi di Aksi 212 yang mengangkat tema “Berantas Megakorupsi, Selamatkan NKRI”
“Kalau zaman Orba korupsi di bawah meja, sekarang sama meja-mejanya dikorupsi. Diam atau lawan?” tuturnya.
Dia menyoroti fenomena korupsi yang menjangkiti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti di Jiwasraya dan ASABRI yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
Menurutnya, fenomena ini membuktikan bahwa negara telah salah diurus oleh sang pemimpin.
“Yang paling banyak di BUMN. ASABRI dan Jiwasraya. Kalau korupsi terjadi di lembaga negara berarti ada yang salah urus,” tegasnya.
Atas alasan itu, umat Islam akan terus menyatakan sikap untuk berjuang melawan berbagai bentuk kezaliman dan korupsi. Bahkan tidak akan takut melawan penguasa sekalipun.
“Kalau penguasa jadi pembuat skenario, kita akan tuntut revolusi. Takbir,” pungkasnya.[ida]
- Polisi Siapkan Rekayasa Lalulintas, Pengendara Sebaiknya Hindari Kawasan Simpang Lima DPRD Sumsel
- Bawaslu Dituntut Aktif Dalami Temuan PPATK Soal Dana Kampanye
- Setelah Ridwan Kamil, Giliran Bupati Gorontalo Utara Ikut Gabung ke Golkar