RMOLSumsel. Tadi siang, Jumat (21/2/2020), massa menggelar Aksi 212. Mereka berunjuk rasa di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Massa aksi merupakan gabungan Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan GNPF-Ulama.
- PDI Perjuangan Dapat Kucuran Uang Rp27 Miliar dari Pemerintah
- Imbas Pernyataan Boleh Memihak, TPN Ganjar-Mahfud Tuding Jokowi Nepotisme
- Kapal Eks KRI Teluk Sampit-515 Bakal Dijual
Baca Juga
Massa dengan lantang menuntut pemerintah segera menyelesaikan kasus korupsi yang menjadi sorotan publik. Dalam orasinya, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif saat berorasi di Aksi 212 yang mengangkat tema “Berantas Megakorupsi, Selamatkan NKRI”
“Kalau zaman Orba korupsi di bawah meja, sekarang sama meja-mejanya dikorupsi. Diam atau lawan?” tuturnya.
Dia menyoroti fenomena korupsi yang menjangkiti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti di Jiwasraya dan ASABRI yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
Menurutnya, fenomena ini membuktikan bahwa negara telah salah diurus oleh sang pemimpin.
“Yang paling banyak di BUMN. ASABRI dan Jiwasraya. Kalau korupsi terjadi di lembaga negara berarti ada yang salah urus,” tegasnya.
Atas alasan itu, umat Islam akan terus menyatakan sikap untuk berjuang melawan berbagai bentuk kezaliman dan korupsi. Bahkan tidak akan takut melawan penguasa sekalipun.
“Kalau penguasa jadi pembuat skenario, kita akan tuntut revolusi. Takbir,” pungkasnya.[ida]
- Lima Orang Tewas Termasuk Cagub Malut Benny Laos dalam Kebakaraan Speedboat
- Waw! Bawaslu Jatim Ajukan Rp900 Miliar Untuk Pilgub Jatim 2024
- Andi Arief: Ada Upaya Moeldoko Untuk Kembali Begal Demokrat