Politik memang sangat fleksibel. Semua bisa berubah dalam waktu sangat singkat. Setidaknya itu yang terjadi pada hubungan Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang menamakan diri Mujahid 212.
- Ini Susunan AKD DPR, PDIP di Pimpinan Semua Komisi dan Badan
- Direktur IRRES: Ada Motif Bisnis Dalam Permen ESDM Terkait PLTS Atap
- Sortir Lipat Tuntas, KPU Palembang Temukan Ribuan Surat Suara Kekurangan Jumlah dan Rusak
Baca Juga
PA212 mengambil sikap keras, dengan menolak Prabowo Subianto kembali maju mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Padahal pada Pilpres 2019, PA212 menjadi pendukung fanatik pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Penolakan itu disampaikan aktivis PA 212 Damai Hari Lubis menyusul tersiar kabar Prabowo bakal maju lagi di Pilpres 2024.
“Bisa dipastikan kami menjadi kelompok utama yang menolak Prabowo bila benar dirinya lolos sebagai kandidat capres 2024,” kata Damai dalam keterangan kepada wartawan, Senin (3/8/2020).
Pasalnya, kata Damai seperti dilansir JPNN.com, Prabowo sudah tak pantas lagi jadi capres setelah sikapnya pascapemilu 2019-2024.
“Kami tidak lupa terhadap perilaku tidak beradab Prabowo setelah pemilu kemarin,” imbuh Damai.
Damai mengatakan, pihaknya sebagai barisan utama pengikut Ijtima Ulama yang pernah mendukung Prabowo mengaku kapok, mendukung Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
“Karena faktanya terbukti kami melihat serta merasakan Imam Besar Habib Rizieq Shihab telah berulangkali atau sekian kali dihianati Prabowo,” tambah kuasa hukum Habib Rizieq ini.
Diketahui dari hasil beberapa survei, Prabowo yang kini menjadi Menteri Pertahanan di pemerintahan Presiden Joko Widodo, itu menduduki posisi pertama sebagai calon presiden 2024. [ida]
- 10 Anggota KPU Daerah dan Pusat Dilaporkan ke DKPP, Termasuk Idham Holik
- Sandiaga Uno Mengaku Kagum Dengan Sosok Rizal Ramli: Saya Merasa Sangat Kehilangan
- Waduh, 1.490.983 Pemilih di Lampung Salah TPS