Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menginvasi Ukraina ternyata sangat berdampak kepada para konglomerat asal Rusia yang memiliki aset di Inggris.
- Prabowo Bawa Komitmen Investasi Rp135 Triliun dari Inggris, BKPM Pastikan Implementasi Cepat
- Inggris Diguncang Penusukan Massal, 2 Anak Tewas dan 9 Kritis
- Raih Trofi Euro Empat Kali, Spanyol Rajai Benua Biru
Baca Juga
Bos Chelsea, Roman Abramovich menjadi salah satu yang mengalami sanksi tersebut. Pemerintah Inggris resmi memberikan sanksi kepada Abramovich dengan membekukan asetnya, termasuk klub sepakbola yang bermarkas di London itu.
"Sanksi ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina," ucap Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dikutip dari gov.uk pada Kamis (10/3/2022).
Dalam laporan situs tersebut, pemerintah Inggris menerbitkan izin khusus untuk Chelsea. Mereka masih mengizinkan terkait aktivitas sepak bola.
Artinya Chelsea masih diizinkan untuk memainkan pertandingan di Liga Inggris serta aktivitas terkait sepak bola lainnya.
Kendati demikian, Abramovich tidak bisa melakukan penjualan karena asetnya telah dibekukan. Sebab, Pemerintah Inggris menangguhkan terkait penjualan Chelsea.
"Lisensi ini hanya akan mengizinkan tindakan tertentu yang disebutkan secara eksplisit untuk memastikan individu yang ditunjuk tidak bisa menghindari sanksi." jelasnya.
"Lisensi akan terus dipantau dan kami akan bekerja sama dengan otoritas sepak bola," tulis pernyataan Pemerintah Inggris.
Terlepas dari itu, Chelsea kini masih berjuang di papan atas Liga Inggris. Mereka ada di urutan ketiga klasemen sementara dengan perolehan 53 poin dari 26 pertandingan yang sudah dilakoni. Namun dengan sanksi tersebut semakin membuat kondisi Chelsea makin suram termasuk langka anak asuhan pelatih Thomas Tuchel dalam menjalani kompetisi di musim mendatang.
- AS Berhenti Bagi Informasi Intelijen dengan Ukraina
- Ukraina Hadapi Ancaman Penghentian Starlink dari AS
- Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar, Harga Minyak Naik Lagi