Minta Maaf Ke ER, Dirut PDAM Menolak Dibilang Tidak Beretika

Hal yang paling tidak mengenakkan bagi orang yang terdidik, disebut tidak beretika. Hal itu dirasakan Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi, Andi Wijaya saat menyampaikan permintaan maaf di kantor Dinas Kominfo Palembang, kemarin, Senin (13/7/2020).


"Kalo kita dibilang tidak beretika itu yang salah, disebut tidak beretika jadi hukuman yang sangat kuat sekali," ungkapnya.

AW mengaku memegang perusahaan (PDAM Tirta Musi) dengan tau etika bisnis. Kalo dirinya dibilang tidak beretika itu yang salah.

"Silakan ditanya ke teman-teman PDAM, kalo kita berkomitmen dan kalo kita A bilang A. Jadi kalo kita bertransaksi ke pihak A jangan pindah ke pihak B," sampainya.

Terkait persoalan Bullying ke ER saat melaksanakan liputan di kantornya, AW mengungkapkan, tidak ada niat sedikitpun untuk menghina profesi wartawan, termasuk ucapan yang disampaikan ke ER terkait wartawan mantan Covid-19 (Coronavirus Disease 2019).

"Tidak ada sedikitpun nian saya menghina wartawan, karena saya sangat senang menulis bahkan saya sangat bangga dengan wartawan dan saudara saya ada yang menjadi wartawan," sampainya.

AW mengaku masih sering lupa kalau ia saat ini pejabat publik dan memang dirinya senang bergurau, apapun dalam kesempatan selalu bergurau.

Karena ia berpikir, orang yang kreatif itu adalah orang yang suka bergurau, dengan mengambil sesuatu yang menyenangkan dari suatu topik apapun.

"Sepanjang karier saya, bukan sebagai pejabat publik dan ini tidak bisa dilepaskan, jadi kalau saya melakukan sesuatu orang selalu mengaitkan dengan jabatan saya," terangnya.

Jadi kejadian ER ini, awalnya ia ingin mengetahui secara langsung bagaimana keadaannya sambil bergurau. Tetapi tanggapan Dirops main-main dan bergeser, akhirnya jadi anti klimaks.

"Saya memang suka bergurau dan suatu saat saya tergelincir, dimana topik ini adalah topik yang sensitif. Waktu saya melakukan itu pada minggu pertama, sebenarnya saya ingin mengetahui secara langsung dari ER bagaimana keadaannya," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu AW secara tulus meminta maaf kepada ER dan teman-teman wartawan. Karena saat itu yang bersangkutan sedang menjalankan tugas sebagai wartawan.

Karena sejak awal ini menjadi beban apalagi saat dirinya tidak bisa menghubungi ER sampai akhirnya bisa bertemu dan meminta maaf.

Sebagai orang yang punya latar belakang akademisi, punya teman-teman yang baik, bahkan mereka juga menyampaikan terkait posting-posting yang cukup banyak sekali seperti didaur ulang dan dari pemberitaan yang terus berkembang bermuara pada copot dirut PDAM, lengserkan Dirut PDAM, berhentikan Dirut PDAM.

"Bagi saya ini adalah hukuman sosial dan pencopotan jadi muara mereka semua. Saya tidak ada masalah, karena bagi saya jabatan itu adalah amanah, saya tidak ada neko-neko supaya saya merekayasa menjadi pejabat publik dan tujuan saya, PDAM semakin maju semakin profesional, bagaimana masyarakat Palembang bisa menikmati air bersih," tandasnya.

Sementara itu, ER mengatakan menerima permintaan maaf Dirut PDAM Tirta Mus yang hadir secara langsung ke Dinas Kominfo Palembang.

"Saya pribadi menerima permohonan maaf dari Dirut PDAM Tirta Musi pak Andi karena sudah dengan tulus meminta maaf kepadanya. Saya juga meminta teman-teman wartawan untuk ikhlas memaafkan. Seperti pesan suami saya, kalau ada yang meminta maaf harus dimaafkan, tidak boleh dendam," katanya.

ER tidak menyangka ternyata masalah ini menjadi perhatian teman-teman wartawan. Karena memang dukungan terus diberikan kawan-kawan bahkan saat dirinya di karantina.

"Mereka memberikan dukungan kepada saya, bahkan pada saat saya menjadi pasien Covid-19," katanya.

Kepala Dinas Kominfo Palembang Edison mengatakan, diharapkan dengan ini ada hikmah. Kedepan pejabat dan wartawan diharapkan bisa bekerjasama untuk memajukan Kota Palembang.

"Saya berharap kedepannya terjalin silahturahmi dan keakraban antar pejabat publik dan para jurnalis," ujarnya.