Menjajal Keekstriman Jeram Sungai Musi di Empat Lawang

Tim Mapala UIN Raden Fatah Palembang dan KPA Sospala Empat Lawang saat menaklukan jeram di Sungai Musi. (ist/rmolsumsel.id)
Tim Mapala UIN Raden Fatah Palembang dan KPA Sospala Empat Lawang saat menaklukan jeram di Sungai Musi. (ist/rmolsumsel.id)

Sungai Musi memiliki sejumlah spot arung jeram yang cukup ekstrem untuk ditaklukkan. Terlebih saat cuaca sedang hujan. Spot-spot yang tadinya memiliki grade atau tingkat kesulitan 2 sampai 4 ini bisa tiba-tiba berubah menjadi 5.


Sekelompok pecinta olahraga arus deras (orad) yang tergabung dalam Mapala UIN Raden Fatah dan KPA Sospala Empat Lawang, Minggu (5/9), mencoba menaklukkan berbagai spot jeram yang ada di Empat Lawang tersebut. 

Tim yang terdiri dari enam anggota Mapala UIN Raden Fatah dan dua pemandu dari KPA Sospala tersebut memulai persiapan fisik dan teori terlebih dahulu. Mereka melakukan latihan di kawasan Tebing Tinggi, tepatnya di sekitar Jembatan Musi II. Dasar-dasar arung jeram seperti angkat perahu, pompa perahu, cara dayung dan lainnya digembleng selama dua hari di lokasi tersebut.

Setelah siap, mereka lalu memulai pengarungan Sungai Musi dari kawasan Muaro Lintang, Kecamatan Pendopo. Tim menggunakan dua perahu karet menuju Desa Canggu dengan jarak sekitar 11 km atau sekitar 3 jam. Sepanjang perjalanan, tim melewati sejumlah perkampungan penduduk serta hutan yang masih asri.

Di perjalanan ini, tim melintasi spot jeram kalong. Namun tim tidak beruntung, saat tiba tidak ada kalong-kalong bergantungan di pinggir sungai. Serta jeram tikungan S sehingga membuat sebagian tim jatuh dari perahu.

Tiba di Desa Canggu, tim istirahat dan flying camp untuk persiapan arung jeram keesokan harinya. Selama berada di Empat Lawang, tim merasakan keramahan dari warga setempat. “Kami disambut baik oleh Pak Kades dan warga disana,” kata salah seorang atlet jeram Palembang yang juga anggota Mapala UIN Raden Fatah, Fuji.

Dia mengatakan, desa tersebut memiliki spot objek wisata air yang dapat dinikmati. Hanya saja, desa tersebut masih blank spot. Esok harinya tim lanjutkan pengarungan dari Desa Canggu menuju finish di Tanjung Beringin, Kecamatan Tebing Tinggi. Jarak yang ditemput cukup jauh, 2 kali lipat dari hari pertama.

Tim menempuh jarak 23,71 km atau sekitar 6 jam. Kondisi jeram pun bervariasi antara grade 4, 3 dan 2. Di trip kedua ini tim disambut jeram angel, karena banyak jeram tinggi yang harus diterjang. Di jeram angel ini bisa grade 5, jika sungai sedang besar.

Pemandu arung jeram, Wahyu menjelaskan di trip kedua ini, tim juga disuguhkan pemandangan bagus yakni batu mirip wajah manusia di Desa Ulak Mengkudu dan Pantai Terusan di Desa Terusan Lama.

"Tim istirahat di objek wisata batu mirip wajah manusia," kata Wahyu.

Sungai Musi di Empat Lawang ini, kata Wahyu sangat cocok untuk dijadikan objek wisata ataupun perlombaan arung jeram. Sudah banyak wisatawan yang mencoba arung jeram disini.

"Pernah dari mahasiswa di Jakarta. Kalau dari Palembang sudah banyak. Bahkan pihak perusahaan juga pernah kami pandu," katanya.

Ia berharap, kedepan lebih banyak lagi wisatawan yang datang ke Empat Lawang untuk berwisata arung jeram dan objek wisata lainnya.