Melawan Saat Ditangkap, Komplotan Begal di Ogan Ilir Ditembak Polisi

Tiga pelaku begal yang meresahkan warga Ogan Ilir berhasil dilumpuhkan/ist
Tiga pelaku begal yang meresahkan warga Ogan Ilir berhasil dilumpuhkan/ist

Komplotan begal yang meresahkan di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan dilumpuhkan pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Ogan Ilir.


Para pelaku yang berjumlah tiga orang berhasil diamankan setelah dilakukan tindakan tegas dan terukur oleh aparat. Diektahui kompolotan tersebut dikomandoi, Herman alias Aman warga Desa Campang Tiga, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur yang merupakan merupakan otak pelaku.

Bersama dua rekannya, Dio (20), warga Desa Kangkung, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten OKU Timur, selaku eksekutor. Sedangkan Mulyadi (25), warga Jalan Sarjana, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, berperan sebagai petunjuk dari target yang diincar.

"Ketiganya terpaksa kami berikan tindakan tegas terukur, karena  melawan ketika hendak diamankan," kata Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandhy, melalui Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Rigen Kusuma Wardana, Senin (18/4).

Lebih lanjut Rigen mengatakan pihaknya sudah mendapatkan 13 laporan dari masyarakat terkait aksi kejahatan dari komplotan begal tersebut. Adapun modusnya yakni dengan membawa kunci leter T. Kemudian kunci stangnya dipaksa diputar pakai kaki. Setelah itu kabelnya disambungkan.

"Delapan LP di Polsek Indralaya, 5 lima lainnya di Polres Ogan Ilir. Ketiganya kita amankan di kampungnya di wilayah OKU Timur. Satu lainnya yakni Mulyadi merupakan residivis," jelasnya.

Barang bukti yang diamankan polisi dari tersangka terdiri dari tujuh kendaraan sepeda motor, yang merupakan milik korban dan milik para tersangka.

"Kepada para tersangka kita kenakan berdasarkan Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman 7 Tahun Penjara. Dan Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman 12 Tahun Penjara," katanya.

Ketiga tersangka mengakui perbuatanya itu. Sepeda motor tersebut di jual dengan harga Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. "Semua motor yang kami ambil itu kami jual di wilayah Komering OKU Timur. Dari hasil penjualanya itu kami bagi," kata Herman.