Mawardi Yahya Calon Gubernur Sumsel Menggema di Konsolidasi DPC Partai Gerindra Palembang

Konsolidasi Partai Gerindra Palembang/ist
Konsolidasi Partai Gerindra Palembang/ist

Pelantikan 18 Pengurus Anak Cabang (PAC) dan konsolidasi Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Palembang, di Palembang Sport City Center (PSCC), Sabtu (9/9/2023) ada hal yang menarik.


Nama Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra sekaligus Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya 'menggema' sebagai calon Gubernur Sumsel 2024 mendatang.

Hal ini dilontarkan Ketua DPD Partai Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi dihadapan ribuan kader Gerindra Palembang yang memadati PSCC Palembang.

"Di sini ada anggota Dewan Pembina Gerindra sekaligus Wakil Gubernur Sumsel pak Mawardi Yahya. Kalau Gerindra jadi pemenang 2024 baik Presiden maupun di Pileg, maka kita antarkan beliau (Mawardi Yahya) jadi Gubernur Sumsel," kata Kartika Sandra Desi akrab disapa Cici.

Hal ini juga berlaku di tingkat kota Palembang, dengan antusias kader yang tinggi jika hal ini bertahan maka Cici yakin Gerindra akan jadi pemenang dan meraih kursi Ketua DPRD Palembang.

"Cocok dak Prima Salam (Ketua DPC) jadi Walikota, kalau tidak berubah isi disini (kader) hingga 2024 pasti Gerindra jadi pemenang, " katanya.

Menurutnya  konsolidasi Partai Gerindra di Palembang merupakan awal perjuangan menuju kemenangan pemilu 2024, mengingat Partai Gerindra sudah mengikuti pemilu sejak 2009 dengan Ketua DPC pertama Sri Wahyuni, kemudian diteruskan M Akbar Alfaro dan sekarang dipimpin Prima Salam.

"Jangan lupakan masa lalu kita berusaha Partai Gerindra menang. Satu hal yang saya sampaikan kepada Caleg (Calon anggota legislatif), jangan lupa PAC dan ranting-ranting partai, karena ini milik Partai Gerindta bukan caleg, selagi mereka berdiri bagian Partai Gerindra, " katanya.

Wakil Ketua DPRD Sumsel inipun mengajak kepada Caleg- caleg yang ada, untuk mengenali dan dekati ranting PAC dan membesarkannya, mengingat mereka milik semua caleg. 

Meskipun mereka ada yang diusulkan Caleg, namun setelah ada di Partai Gerindra maka harus tunduk pada komando Partai dalam hal ini untuk memperjuangkan Prabowo sebagai presiden dan menang Pileg, bukan berjuang untuk individu tertentu.

Ditambahkan Cici, saat ini ketua DPC maupun kader Gerindra di Palembang untuk memenangkan dulu pak Prabowo, sehingga kalau Presiden dari kader Gerindra, maka InsyaAllah kader Gerindra akan merasakan langsung.

"Selama ini kita belum pernah ada Presiden, Gubernur dan Walikota dari Gerindra. Tapi yakinlah, tahun 2024 Gerindra akan memiliki presiden Prabowo, Gubernur Mawardi Yahya dan Walikota Palembang Prima Salam," katanya.

Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Mawardi Yahya mengungkapkan, meski tugas berat didepan mata memenangkan Partai Gerindra di Sumsel, namun ia optimis nantinya akan terwujud.

Mawardi sendiri menceritakan perjalannya diajak langsung Ketum Gerindra (Prabowo) gabung di Gerindra sejak 5 bulan lalu, yang sebelumnya ia dan keluarganya selama ini merupakan kader di Partai Golkar

"Waktu saya Cawagub kemarin (2018) ingin Cagub Sumsel, namun dikarenakan Golkar waktu itu mencalonkan saudara Dodi Alex Noerdin, menjadikan tidak ada kesempatan bagi saya. Akhirnya saya jadi cawagub bersama Herman Deru yang didukung Hanura, PAN dan Nasdem," jelasnya.

Karena bukan bukan simpatisan dan pengurus 3 parpol tersebut, Mawardi yang saat iti dicalonkan jadi Cawagub bersama putra dan adik dikeluarkan dari Golkar. 

"Lalu saya mulai berpikir partai yang menarik untuk ikut pemilu 2024, dan menurut saya, pandangan saya, pengamatan saya, yang terbaik Visi misinya adalah Partai Gerindra. Karena dilahirkan kelompok-kelompok petani HKTI bersama ketum lahirlah Partai Gerindra," tambahnya.

Mawardi sendiri yakin kalau Partai Gerindra berkuasa, maka setiap tingkatan akan ada kader Partai Gerindta untuk memikirkan nasib petani. "Saya nilai partai lahir setelah reformasi yang masuk 3 besar adalah Partai Gerindra, visi misi kita mensejahterakan masyarakat dan menghabiskan kemiskinan di Indonesia, yang disebut pak Prabowo bagaimana menghabiskan dan mencita-citai terwujud itu kalau kita tidak berkuasa di setiap tingkatan," katanya.