Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mengungkapkan adanya dugaan orang kuat di belakang Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan (Kalsel), Mardani H. Maming karena bisa lolos saat hendak dijemput paksa oleh KPK.
- Termasuk Dekan FK Unila, KPK Diminta Proses Nama-nama yang Terungkap di Persidangan Karomani
- Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Resmi Pakai Rompi Oranye KPK
- KPK Kembali Tahan Dua Tersangka Korupsi Bansos Beras Kemensos
Baca Juga
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, sangat aneh apabila KPK terkecoh oleh persembunyian Maming, sehingga tidak menemukan keberadaan Maming saat melakukan jemput paksa dan penggeledahan di apartemen Kempenski Jakarta pada Senin (25/7).
"Ini licin sekali yang bersangkutan, mestinya kalau tidak ada orang yang melindungi dapat dengan mudah melakukan jemput paksa kepada yang bersangkutan. Saya curiga ada oknum-oknum yang sengaja melindungi atau bahkan terdapat orang kuat di belakang Maming," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa siang (26/7).
Karena kata Saiful, jika tidak ada orang kuat, dipastikan sangat mudah bagi KPK untuk menjemput paksa bahkan menangkap Maming yang hari ini sudah ditetapkan sebagai buronan KPK.
"Saya kira jangan karena yang bersangkutan adalah pengurus partai politik dan organisasi Islam besar lalu diberikan perlindungan oleh oknum-oknum tertentu. Semua harus sama dihadapan hukum, sehingga kalau unsur-unsurnya memenuhi secara hukum mestinya yang bersangkutan sebagai warga negara yang baik agar menyerahkan diri kepada KPK," pungkas Saiful.
- Termasuk Dekan FK Unila, KPK Diminta Proses Nama-nama yang Terungkap di Persidangan Karomani
- Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Resmi Pakai Rompi Oranye KPK
- KPK Kembali Tahan Dua Tersangka Korupsi Bansos Beras Kemensos