Lock Down, Pemerintah Harus Siapkan Ini

Desakan kepada pemerintah untuk mengambil kebijakan yang lebih tegas dan terukur dalam menghadapi penyebaran virus corona baru atau Covid-19 dair Wuhan, Hubei, Republik Rakyat China.

Hal itu sudah disampaikan berbagai kalangan. Mulai dari aktivis, kalangan akademis, sampai kepada daerah yang berhadapan langsung dengan masyarakat.


Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) telah mengeluarkan analisa mereka yang menyimpulkan pemerintah perlu melakukan lockdown terbatas di Jakarta yang merupakan epicentrum virus ini.

Menurut hitungan mereka, kebutuhan biaya selama local lockdown di Jakarta jauh sebesar Rp 4 triliun, lebih kecil dibandingkan jumlah pendapatan pajak negara sampai November 2019 lalu yang melebihi angka Rp 1.000 triliun.

Beberapa kepala daerah secara tegas telah mengambil tindakan yang memperlihatkan keinginan mereka untuk sementara menutup wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka. Bupati Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, misalnya, meminta agar Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda yang berada di Blang Bintang, Aceh Besar, agar ditutup sementara.

Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono, juga sudah mengambil langkah ini setelah bebera warga Tegal terinfeksi Covid-19 yang diduga dibawa oleh orang-orang yang pulang kampung dari Jakarta.

Ekonom senior DR. Rizal Ramli mengatakan Lockdown adalah hal yang mungkin dilakukan. Syaratnya adalah, pemerintah mampu menyediakan makanan dan kebutuhan dasar lainnya selama lockdown.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli melalui twitnya hari Sabtu ini (28/3). “Untuk melakukan itu, pemerintah harus mengimplementasilan realokasi anggaran secara radikal, dan membuat sistem mobilisasi delivery (kebutuhan dasar) secara massif seperti di zona perang,” ujarnya.