Lima Menteri Jokowi Hartanya Turun Drastis Selama Pandemi

Menparekraf, Sandiaga Uno dan Menteri BUMN, Erich\k Thohir. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Menparekraf, Sandiaga Uno dan Menteri BUMN, Erich\k Thohir. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sebanyak 22 persen lebih penyelenggara negara yang hartanya mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Hal ini diketahui dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).


Berdasarkan LHKPN sebanyak lima menteri mengalami penurunan drastis harta kekayaan selama pandemi. Kelima menteri kabinet Jokowi ini yaitu;

1. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang mengalami penurunan harta sebanyak Rp 1.284.193.138.775. Harta itu dibandingkan antara LHKPN 2018 dengan LHKPN 2020. Di mana pada LHKPN 2018, Sandi yang sebelumnya menjadi rival Presiden Joko Widodo memiliki harta sebanyak Rp 5.099.960.524.965. Akan tetapi, setelah ditunjuk sebagai Menteri, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengalami penurunan harta pada LHKPN 2020 menjadi Rp 3.815.767.386.190.

2. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim yang mengalami penurunan harta mencapai Rp 32.581.122.602. Harta itu dibandingkan antara LHKPN 2019 dengan LHKPN 2020. Pada LHKPN 2019, Nadiem memiliki harga sebanyak Rp 1.225.006.640.485. Akan tetapi setelah menjadi Menterinya Jokowi, harta Nadiem pada LHKPN 2020 tercatat turun menjadi Rp 1.192.425.517.883.

3. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang mengalami penurunan harga sebanyak Rp 18.170.659.999. Harta itu dibandingkan antara LHKPN 2019 dengan LHKPN 2020. Pada LHKPN 2019, Agus Gumiwang mempunyai harta sebesar Rp 216.730.175.508. Sedangkan pada LHKPN 2020, harta Agus Gumiwang menjadi Rp 198.559.515.509.

4. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang mengalami penurunan harta sebanyak Rp 8.382.845.859. Harta itu dibandingkan antara LHKPN 2019 dengan LHKPN 2020. Pada LHKPN 2019, Muhadjir memiliki harta sebanyak Rp 81.007.102.922. Sedangkan pada LHKPN 2020, harta Muhadjir menjadi Rp 72.624.257.063.

5. Menteri BUMN Erick Thohir yang mengalami penurunan hartanya sebanyak Rp 3.661.833.531. Di mana, pada LHKPN 2019, Erick mempunyai harta sebesar Rp 2.316.600.097.385. Sedangkan setelah setahun menjadi Menteri di saat pandemi, harta Erick menjadi Rp 2.312.938.263.854. 

Sebelumnya, Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan sempat mengatakan selama pandemi atau setahun terakhir secara umum penyelenggara negara mengalami peningkatan harta. Namu, terdapat juga beberapa penyelenggara negara yang mengalami penurunan harta kekayaan.

"Ada sekitar 22,9 persen penyelenggara negara yang hartanya mengalami penurunan selama pandemi," singkatnya.