Ku-Tuk dari Teater Potlot Tutup Rangkaian Festival Teater Sriwijaya 2021

Penampilan Teater Potlot Palembang yang membawakan lakon Ku-Tuk pada Festival Teater Sumatera 2021. (Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)
Penampilan Teater Potlot Palembang yang membawakan lakon Ku-Tuk pada Festival Teater Sumatera 2021. (Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)

Berangkat dari keresahannya mengenai kondisi alam yang semakin rusak, sutradara sekaligus penulis naskah Conie Sema membuat karya Ku-Tuk yang dibawakan Teater Potlot pada penutupan Festival Teater Sriwijaya 2021.


“Dahulu mungkin orang datang karena rempah Nusantara yang kaya. Sekarang orang sudah berpikir bagaimana membangun suatu perkebunan yang besar dan luas. Perkebunan industri yang sama sekali tidak ramah lingkungan, merusak lingkungan dan sungai,” kata Conie Sema yang ditemui Kantor Berita RMOLSumsel di Taman Budaya Sriwijaya, Sabtu (13/11).

Menurut Conie, Bumi Sriwijaya memiliki kekayaan rempah seperti cengkeh dan kayu manis. Conie pun mempertanyakan sejauh mana program Pemerintah yang akan membawa Jalur Rempah menjadi warisan dunia.

“Kejayaan yang seperti apa nantinya akan ditampilkan dari Jalur Rempah ini? Mengingat, setiap daerah memiliki permasalahan rempah masing-masing,” tuturnya.

Mengenai permasalahan rempah, setiap daerah memiliki persoalan masing-masing. Meski demikian ada satu benang merah yakni kegelisahan yang sama mengenai kondisi alam yang memprihatinkan di balik eksploitasi rempah-rempah ini.

Hal itu pula yang diangkat oleh beberapa kelompok teater di Pulau Sumatera. Seperti Tuan Hidang yang Hilang dari Teater Tonggak, Provinsi Jambi; Kayu Manis karya Studi Teater, Sumatera Selatan; Nusantara Amnesia dari Kober, Provinsi Lampung; Hikayat Tubuh Rempah karya Rumah Seni Glinyoeng Art, Kota Medan.

“Setiap daerah juga memiliki permasalahan yang sama pada sejarah rempah-rempah. Kemudian disinilah kita satukan dalam bentuk teater di Festival Teater Sumatera. Yang selalu kita pertanyakan adalah apakah nantinya Jalur Rempah ini mampu memberikan keselarasan dan keberlanjutan rempah yang ada di Indonesia,” ucap Conie.