Praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang selama ini marak terjadi di Tanah Air diklaim melibatkan oknum aparat berwenang.
- Kerjasama PT SHB dengan Universitas Jambi, Perkepala Mahasiswa Dihargai Rp 230 Ribu
- Ledakan di Kampus Filipina saat Misa, Tiga Orang Meninggal
- Kombes Hengki Haryadi Paparkan TPPO Hingga Mafia Ginjal International di Kampus UI
Baca Juga
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani bahkan menyebut, oknum-oknum yang terlibat dalam praktik perdagangan orang beragam, mulai dari oknum polisi, oknum TNI, hingga oknum di lembaga yang ia pimpin saat ini.
"Sindikat ini dibekingi oknum-oknum yang memiliki atributif-atributif kekuasaan di negara ini. Jujur ya ada oknum TNI terlibat, oknum Polri terlibat, oknum Kementerian terlibat, dan di BP2MI, badan yang saya pimpin terlibat," kata Benny di Jakarta Barat, Senin (12/6).
Namun demikian, ia tidak menjabarkan secara gamblang oknum-oknum tersebut, termasuk kementerian yang dimaksud. Sementara itu, Benny menyebut telah memecat satu orang bawahannya yang membekingi sindikat perdagangan orang tersebut.
"Saya diberi pertimbangan jangan dipecat, saya bilang tetap dipecat," tegasnya Benny.
Benny menegaskan, tidak ingin ada kelompok yang dengan sewenang-wenangnya melanggar aturan. Itu sebabnya, penindakan di hulu penting bagi mencegah bertambahnya kasus TPPO.
- Kerjasama PT SHB dengan Universitas Jambi, Perkepala Mahasiswa Dihargai Rp 230 Ribu
- BP2MI Terus Pantau Nasib ABK Perikanan Indonesia yang Tenggelam di Korsel
- Ledakan di Kampus Filipina saat Misa, Tiga Orang Meninggal