Kecam Insiden di Masjid Al-Aqsa, PII Sayangkan Bungkamnya Pemimpin Dunia

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PB PII Abdul Kohar Ruslan. (Ist/rmolsumsel.id)
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PB PII Abdul Kohar Ruslan. (Ist/rmolsumsel.id)

Aksi kekerasan yang dilakukan pihak kepolisian Israel terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa pada Jumat (15/4) mengundang perhatian dan amarah masyarakat dari berbagai elemen di Indonesia.


Salah satunya yang turut menyayangkan tindakan Israel itu yakni organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII).

Pengurus Besar (PB) PII melalui Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PB PII, Abdul Kohar Ruslan mengatakan, pihaknya mengecam aksi anarkis yang dilakukan Israel kepada Palestina dan menyebutnya sebagai suatu bentuk pelanggaran HAM.

“Kekerasan terhadap Palestina saat ini semakin masif. Hal ini tentu menjadi sebuah pelanggaran HAM. Terlebih penyerangan dilakukan saat bulan Ramadan,” katanya kepada Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (18/4).

Kohar menilai negara yang sering menciptakan keonaran tersebut perlu untuk diberikan sanksi tegas dari kelompok atau organisasi dunia terlebih para pimpinan negara seperti halnya pada saat genjatan senjata yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

“Kasus ini bukan sekali terjadi, sehingga kami sangat menyayangkan banyaknya pemimpin dunia yang enggan bersuara atau bungkam terhadap Palestina. Kontras sekali dibanding Rusia dan Ukraina kemarin,” ujarnya.

Kemudian dengan adanya kecaman yang dikeluarkan oleh PB PII tersebut, Kohar mendesak agar PBB untuk bisa mengambil tindakan nyata agar Israel menghormati hukum internasional.

“Kami juga berharap agar ditempatkan pula pasukan perdamaian untuk melindungi segenap rakyat Palestina termasuk tempat ibadah,” ucapnya.

Kohar juga mengajak seluruh kader PII dan elemen masyarakat di Indonesia untuk menyuarakan protes serta penolakan terhadap aksi kekerasan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

“Hal ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan nyata dari kita semua,” pungkasnya.