Kebebasan Anas Urbaningrum Disambut Bak Pahlawan, Demokrat Sumsel: Seakan- akan Dapat Hukuman Korupsi Kemarin Karena Dizolimi

Sekretaris DPD Partai Demokrat provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Muchendi Mahzareki.  (ist/rmolsumsel.id)
Sekretaris DPD Partai Demokrat provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Muchendi Mahzareki. (ist/rmolsumsel.id)

Mantan Ketua Partai Demokrat yang terjerat kasus korupsi Anas Urbaningrum rencananya akan menghirup udara bebas hari ini, Selasa (11/4) dari Lapas Sukamiskin dan rencananya akan dilakukan penjemputan seperti pahlawan oleh keluarga maupun loyalisnya.


Dijadwalkan, acara penyambutan terhadap Anas Urbaningrum dimulai pukul 14.00 WIB, lalu dilanjutkan menuju ke rumah makan Ponyo, Cinunuk untuk mendengarkan tausiyah dan buka bersama. Setelah itu baru Anas langsung menuju ke Blitar.

Sekretaris DPD Partai Demokrat provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Muchendi Mahzareki menilai, cara- cara itu sedikit kontras terhadap keinginan masyarakat, dan lebih sebagai upaya Partai tertentu untuk menaikan popularitas jelang pemilu.

"Menurut saya, narasi- narasi yang dibangun ini, untuk menaikan popularitas menjelang pemilu. Seakan- akan dapat hukuman korupsi kemarin karena dizolimi, dan ingin merusak citra partai Demokrat," kata Muchendi, Selasa (11/4).

Putra mantan Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki ini pun memastikan, hal itu tidak akan berpengaruh di partai Demokrat kedepan, meskipun Anas pernah memimpin Partai Demokrat.

"Tetapi yang jelas, masyarakat sudah dewasa dan cerdas dalam berpolitik, " katanya.

Wakil Ketua DPRD Sumsel ini pun mengajak, semua pihak untuk fokus pada kasus korupsinya, dan menempuh jalur hukum yang ada.

Mengingat, dimana-mana yang namanya terdakwa pasti sehabis keluar dari tahanan akan cari simpati, bilangnya merasa terzolimi untuk meminimalisir penilaian publik.

"Kalau memang penilaian genk AU (Anas Urbaningrum) ini ada konspirasi, dan menganggap AU dikorbankan atau tidak, ini membuat seakan akan sistem peradilan di negeri kita tidak mumpuni. Kan pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sudah tidak berkuasa lagi, di proses hukum saja kalau memang merasa benar, “ujarnya.

Ditambahkan Muchendi, dalam berpolitik harusnya sama- sama bertarung dengan gagasan dan ide untuk sama- sama membangun bangsa ini, bukan dengan politik yang tidak mendidik bagi masyarakat.

"Alih- alih cari pembenaran dan menyalahkan orang, apalagi memakai perayaan penyambutan setelah keluar dari tahanan. Lebih baik berpikir baik memperbaiki diri, memperbaiki negeri yang saat ini sedang tidak baik-baik saja, “ungkapnya.