Sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 17 orang masih dalam upaya pencarian, dalam kejadian tanah longsor di sebuah bumi perkemahan di daerah Batang Kali, Selangor, Malaysia, Jumat 16 Desember 2022 dini hari kemarin.
- Enam Rumah Rusak Akibat Tanah Longsor di Babat Toman, Pemkab Muba Segera Perbaiki Jalan
- Tanah Longsor Tutup Jalur di Mojokerto, Seorang Korban Ditemukan Meninggal
- Tanah Longsor Nyaris Sapu Rumah Warga Lubuklinggau, Petugas Imbau Warga Waspada Musim Hujan
Baca Juga
Kendati demikian hingga kini masih belum adanya laporan terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang terkena imbas dari musibah tersebut. Hal itu disampaikan Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar.
"Kita belum mendapat laporan baik Pusat Pengendalian Bencana Nasional Malaysia (NDCC) maupun pihak terkait adanya WNI yang menjadi korban," ujar Yoshi, Sabtu (17/12).
Terkait peristiwa itu, pihaknya berkoordinasi dengan NDCC dan terus memantau bencana tanah longsor di Selangor tersebut.
Berdasarkan data Kepolisian Kerajaan Malaysia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA) Malaysia menyebutkan hingga pukul 13.00 waktu setempat, dari total 94 korban sebanyak 61 orang selamat, 19 orang meninggal dunia dan 17 orang masih dalam upaya pencarian.
"Peristiwa longsor ini umumnya kalau dari korban ini masih terus diidentifikasi dari pihak NDCC dan pihak Kepolisian Malaysia yang terus kita pantau, sehingga apabila ada WNI langsung kita Informasikan ke Kedubes" ujarnya.
Menurutnya, lokasi tanah longsor itu sebetulnya bukan lokasi perkemahan, tetapi perkebunan sayur di kawasan perbukitan yang rawan tanah longsor.
"Jadi ada polemik penggunaan lahan itu kurang tepat seperti itu dan tidak sesuai perizinan," ujarnya.
Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika liburan anak sekolah. Di mana, ada sekitar 23 anak-anak sekolah yang kemping di sana dan kebanyakan dari masyarakat lokal.
Selain warga lokal Malaysia, ujarnya, korban peristiwa tanah longsor di Selangor ini berasal dari negara lain.
"Ada laporan yang kita terima ada dari warga Singapura dan Myanmar, namun untuk sementara waktu belum ada laporan WNI yang terkena imbas dari Longsor tersebut," ujarnya.
Menurut Yoshi, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim terkejut dengan kejadian tanah longsor ini. Anwar, ujarnya, telah menginstruksikan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan di lokasi bencana tanah longsor tersebut.
- Prabowo Belum Puas Biaya Haji Turun Rp4 Juta, Minta Lebih Murah dari Malaysia
- Enam Rumah Rusak Akibat Tanah Longsor di Babat Toman, Pemkab Muba Segera Perbaiki Jalan
- Tanah Longsor Tutup Jalur di Mojokerto, Seorang Korban Ditemukan Meninggal