Kasus ISPA di Banyuasin Meningkat, Dinkes Imbau Warga Gunakan Masker

Ilustrasi masker. (ist/rmolsumsel.id)
Ilustrasi masker. (ist/rmolsumsel.id)

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuasin, terjadi peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di wilayah tersebut. 


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, DR dr Rini Pratiwi, melalui Kabid P2P dr Indah Daryane, mengkonfirmasi bahwa kasus ISPA mulai mengalami peningkatan.

Ia menjelaskan bahwa pada bulan Agustus, tercatat sebanyak 1.674 kasus ISPA, dengan sebagian besar penderita berasal dari Kecamatan Banyuasin III, yaitu sebanyak 377 kasus. Sementara pada Juli sebelumnya, terdapat 1.422 kasus ISPA. 

Data ini mengindikasikan adanya kenaikan yang signifikan dalam jumlah kasus ISPA dalam beberapa bulan terakhir.

"Data mengenai penderita ISPA ini diperoleh dari seluruh puskesmas di wilayah Banyuasin," kata Indah. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar pasien yang datang ke puskesmas hanya menderita ISPA ringan dan tidak memerlukan perawatan khusus.

Penyebab dari peningkatan kasus ISPA ini dapat bervariasi, termasuk perubahan kondisi iklim, infeksi virus influenza, dan kemungkinan faktor lain seperti infeksi bakteri. 

Dinas Kesehatan Banyuasin juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, terutama dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Pada siang hari yang sangat terik, tubuh cenderung mengalami dehidrasi lebih cepat, sehingga penting untuk memastikan cukup asupan cairan.

Selain itu, kondisi kemarau yang saat ini terjadi juga perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan asap dan debu, yang bisa memengaruhi pernapasan. 

Dalam menghadapi kondisi ini, disarankan untuk menggunakan masker ketika keluar rumah atau berkendara, terutama jika menggunakan sepeda motor. 

"Dipersiapkan sebelum bepergian jauh, pakai masker," tandasnya.