Kantor Gubernur Sumsel sedang direnovasi. Rencananya, gedung yang masuk dalam cagar budaya tersebut akan dipercantik dengan pembuatan ornamen Tanjak di atap gedung. Tak hanya itu, beberapa bagian juga diperluas. Seperti areal musholla dan beberapa ruangan lainnya.
- Tolak Komersialisasi Pendidikan, Mahasiswa dan Masyarakat Sipil Sumsel Demo di Kantor Gubernur
- Tuntut Penyesuaian Tarif, Ratusan Ojol Geruduk Kantor Gubernur Sumsel
- Jadi Biang Kerok Kerusakan Jalan Pali, Mahasiswa Minta Gubernur Tegas, Pecat Kadishub dan Hentikan Angkutan Batubara Menuju Pelabuhan EPI
Baca Juga
Kepala Biro Umum dan Perlengkapan, Sandi Fahlevi mengatakan, perbaikan gedung utama dan beberapa areal di Kantor Gubernur Sumsel sudah direncanakan sejak 2019 lalu. Proses pembangunannya seharusnya dilaksanakan 2020. Namun, karena adanya refocussing dan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19, kegiatannya menjadi tertunda.
"Jadi ini merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya. Harusnya tahun lalu bisa dilaksanakan. Tapi karena ada refocussing dan realokasi terpaksa ditunda. Baru tahun ini dilaksanakan," kata Sandi saat dibincangi, Selasa (10/8).
Sandi mengatakan, untuk rehab gedung utama, anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp10 miliar. Sementara rehabilitasi atau perbaikan di areal belakang gedung utama menelan sekitar Rp2 miliar. Ia menuturkan, rehabilitasi perlu dilakukan lantaran usia gedung yang sudah cukup tua.
"Diresmikan sejak 1960 lalu untuk gedung utamanya. Makanya kita perkuat strukturnya. Tanpa mengubah struktur bangunannya. Sebab gedung ini masuk salah satu cagar budaya," bebernya.
Usia gedung yang sudah cukup tua memang mengharuskan gedung perlu dilakukan rehabilitasi. Sehingga, usia konstruksinya bisa diperpanjang. "Selain itu, estetikanya juga dipercantik. Sehingga tampilan gedungnya lebih bagus," bebernya.
Sandi menjelaskan, untuk perbaikan yang dilakukan saat ini berbeda jauh dengan rencana yang disusun sejak awal. Tadinya, perbaikan gedung menyasar hampir seluruh bangunan utama. Dengan pembuatan rooftop diatas gedung dan juga gazebo untuk pegawai berinteraksi.
"Kalau perencanaan awal juga anggarannya sekitar Rp40 miliar. Tapi, sudah kami sesuaikan dengan kondisi saat ini. Kami juga tidak mau melakukan perbaikan yang fantastis di tengah situasi sulit Pandemi Covid-19," terangnya.
Selain perbaikan gedung utama, perbaikan juga menyasar beberapa bagian bangunan. Seperti kantin dan musholla yang berada di belakang gedung. "Musholla memang diperluas lagi karena selama ini daya tampungnya kurang untuk sholat pegawai," pungkasnya.
- Gubernur Lepas Jemaah Haji Kloter 1 Embarkasi Palembang, Ini Pesan Herman Deru
- Tolak Komersialisasi Pendidikan, Mahasiswa dan Masyarakat Sipil Sumsel Demo di Kantor Gubernur
- Gubernur Sumsel Targetkan Sukses Ganda di Pornas Korpri 2025