Junta militer Myanmar telah membebaskan ribuan tahanan, termasuk ekonom Australia Sean Turnell dan mantan Duta Besar Inggris Vicky Bowman, pada Rabu (16/11).
- Korban Tewas Akibat Topan Super Yagi Myanmar Tembus 74 Orang
- China Berhasil Tengahi Gencatan Senjata Junta dan Kelompok Pemberontak Myanmar
- Bom Meledak di Kompleks Pemerintahan Myanmar
Baca Juga
Media pemerintah menyebut 6.450 orang yang ditahan sejak kudeta pada tahun lalu dibebaskan sebagai pengampunan selama Hari Raya Nasional.
Dari total sebanyak 5.774 tahanan merupakan laki-laki dan 676 lainnya adalah perempuan.
Reuters pada Kamis (17/11) mencatat, empat di antara ribuan tahanan tersebut merupakan warga negara asing (WNA) yang terkemuka di negaranya.
Pertama adalah ekonom Australia sekaligus mantan penasihat Aung San Suu Kyi, Sean Turnell. Ia dibebaskan setelah didakwa karena telah melanggar UU rahasia negara.
Kedua, mantan Duta Besar Inggris dari tahun 2002 hingga 2006, Vicky Bowman dan suaminya yang dipenjara karena melanggar UU migrasi.
Ketiga, seorang pembuat film Jepang, Toru Kobota juga ikut dibebaskan setelah dituduh menghasut dan melanggar UU komunikasi. Dan terakhir adalah warga negara Amerika Serikat (AS), bernama Kyaw Htay Oo.
Kementerian Luar Negeri Australia belum berkomentar terkait kebebasan Turnell. Sementara Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan telah diberitahu tentang pembebasan Kubota pada sore harinya.
Myanmar berada dalam kekacauan politik sejak militer melakukan kudeta dan menangkap para pemimpin sipil, termasuk Aung San Suu Kyi, dalam penggerebekan dini hari pada 1 Februari 2021.
Kudeta tersebut memicu protes luas yang seringkali berakhir dengan kekerasan dan ikut mengobarkan perlawanan bersenjata dari beberapa kelompok etnis Myanmar.
- Korban Tewas Akibat Topan Super Yagi Myanmar Tembus 74 Orang
- Jadi Mata-mata Kuba, Mantan Dubes AS untuk Bolivia Divonis 15 Tahun Penjara
- China Berhasil Tengahi Gencatan Senjata Junta dan Kelompok Pemberontak Myanmar