Isu Presiden Joko Widodo bakal loncat dari PDI Perjuangan ke partai politik (parpol) lain karena memakai dasi kuning saat hendak kunjungan kerja ke Jepang, pada Sabtu kemarin (16/12), ditanggapi Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas).
- Sopir Kader PDIP Ungkap Perpindahan Uang Suap KPU Rp400 Juta
- PSU Empat Lawang Digelar 19 April, PDIP Sumsel Gencar Konsolidasi
- Penyidik Cuti, Febri Diansyah Batal Diperiksa KPK
Baca Juga
Ketua Repnas, Anggawira, menilai tidak tepat kalau Jokowi diasosiasikan ke salah satu parpol saja, seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial bahwa Presiden RI itu akan nyebrang ke Partai Golkar.
"Saya rasa wajar saja Pak Jokowi memakai dasi warna apa saja, karena Pak Jokowi milik semua masyarakat Indonesia dan semua partai politik di Indonesia," ujar Angga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (19/12).
Namun demikian, Angga juga menilai wajar apabila Jokowi diisukan bakal pindah ke Golkar lantaran kini publik mempersepsikan mantan Walikota Solo itu tengah bersitegang dengan PDIP.
"Secara tidak langsung pernyataan PDIP yang menyebut Pak Jokowi sebagai petugas partai men-downgrade Pak Jokowi sebagai kepala negara," tuturnya.
Oleh karena itu, Angga meyakini posisi Jokowi saat ini berada di tengah-tengah, karena berada di masa akhir pemerintahan periode keduanya.
"Wajar Pak Jokowi mengayomi semua masyarakat termasuk partai politik dan bukan hanya satu partai saja," tandas Angga.
- Sopir Kader PDIP Ungkap Perpindahan Uang Suap KPU Rp400 Juta
- PSU Empat Lawang Digelar 19 April, PDIP Sumsel Gencar Konsolidasi
- Penyidik Cuti, Febri Diansyah Batal Diperiksa KPK