Jelang Idul Adha, Pedagang Telur di Lubuklinggau Sepi Pembeli

eni, salah satu pedagang telur di Pasar Inpres Lubuklinggau/ist
eni, salah satu pedagang telur di Pasar Inpres Lubuklinggau/ist

Pedagang bahan kebutuhan pokok di Pasar Inpres Lubuklinggau mengaku saat ini untuk pembeli masih sepi jelang lebaran Idul Adha.


Hal itu dikatakan pedagang telur ayam bernama Leni. Ia mengaku biasanya 10 hari mendekati lebaran sudah ramai orang berbelanja kebutuhan buat lebaran. 

"Masih sepi pembeli padahal tidak naik untuk harga telur masih Rp55 ribu sampai Rp56 ribu," ujarnya pada Senin, 19 Juni 2023. 

Namun ditambahkan Leni, faktor masih sepinya pembeli kemungkinan karena kaitannya dengan anak sekolah. Sebab sekarang ini memasuki tahun ajaran baru.

"Jadi orang mau masukkan anaknya dulu untuk sekolah," ungkapnya. 

Biasanya kata Leni, 10 hari jelang lebaran seperti sekarang ini orang sudah ramai berbelanja kebutuhan lebaran. Meski begitu ia memperkirakan, peningkatan akam terjadi tiga hari sebelum hari raya Idul Adha. Selain itu diperkirakan harga telur masih akan tetap stabil sampai hari H lebaran.

Sementara untuk harga telur ayam kampung saat ini menurutnya sudah alami kenaikan. Dan kenaikan sudah terjadi sejak dua minggu terakhir.  "Kenaikan disebabkan karena barang sedikit," timpalnya. 

Ditempat terpisah, penjual kue kering mulai menjamur di Pasar Inpres Lubuklinggau, tepatnya du Lorong Panorama. Salah satu pedadang yakni Maymunah.

Maymunah mengaku, dia berjualan baru memasuki hari pertama. Kue kering yang dijual diantaranya kacang, kue bangkit, kemplang, manisan salak, getas, telur gabus dan astor. 

"Untuk harganya bervariasi, mulai Rp 50 ribu sampai dengan Rp 70 ribu," terangnya.

Pembeli sendiri ditambahkannya di hari pertama sudah ada. Dan diperkirakan akan ramai tiga hari jelang lebaran.  "Khusus lebaran Idul Adha hanya menjual kue pilihan, beda dengan Idul Fitri. Jadi takut tidak habis kalau banyak-banyak," pungkasnya.