Jawab Peramal Ekonomi Suram, Masyita: Percuma Jadi Tukang Nujum

Saat bergelintir-gelintir ekonom maupun pengamat meramalkan akan semakin buruknya perekonomian Indonesia, Kementerian Keuangan tidak habis pikir. Apalagi disebutkan pertumbuhan ekonomi domestik yang terkontraksi hingga 5,32 persen lebih buruk dari Singapura.


Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Fiskal dan Makro Ekonomi Masyita Crystallin menjelaskan, basis ekonomi Indonesia dari segi konsumsi masyarakat menjadi satu faktor pembeda antara Indonesia dengan Singapura dalam hal landasan kekuatan ekonomi negara.

"Nah, khusus Indonesia sendiri tentu kita melihat perekonomian Indonesia di kuartal II terkontraksi, jika dibandingkan dengan negara lain relatif lebih kecil. Karena demand masyarakat yang masih lebih baik. Karena di Singapura misalnya itu double digit kontraksi," ujar Masyita dalam diskusi virtual Smart FM, Sabtu (5/9/2020).

Lagipula, lanjut Masyita, penyebab utama dari kontraksi ekonomi Indonesia adalah pandemik virus corona baru (Covid-19). Dia beralasan, jika persoalan kesehatan global itu tidak ada maka kemungkinan ekonomi Indonesia di kuartal kedua kemarin bisa tumbuh positif lebih tinggi dari kuartal I.

"Jadi kalau saya melihat second half (kuartal kedua) ini seharusnya sih sama dengan first half (kuartal pertama), paling tidak sedikit lebih baik, dengan asumsi pandemik di Indonesia cleaning. Akan tetapi banyak asumsi dalam hal ini ya. Memang kita harus siap dengan berbagai kemungkinan," ungkapnya.

Namun saat ditanya tekait ramalan (nujum) banyak pihak yang memprediksi ekonomi Indonesia masih akan memburuk ditanggapi oleh Marsyita. Dia mengungkapkan, mereka yang meramal akan percuma dan tidak menyelesiakan masalah.

"Percuma juga jadi tukang nujum. Sebagai pemerintah kita tidak punya layer mengatakan tidak bisa mengatasi kondisi ini. Yang harus dikatakan pemerintah adalah kita selalu memprepare, membuat skenario, membuat APBN sefleksibel mungkin untuk bisa menjadi shock up sorber yang pas, dan kita enggak tahu selesainya kapan," katanya.

Untuk kuartal III dan IV tahun ini, Marsyita memastikan penanganan minus ekonomi domestik akan terus dilakukan melalui program pemulihan ekonomi nasional.

"Saya percaya bahwa sebagai pemerintah kita memang harus selalu berusaha improve, memperbaiki diri agar respon kita menghadapi kondisi ini dan membantu masyarakat bisa lebih efektif," demikian Masyita Cryistallin.[ida]