Jalan Rawas Ilir-Karang Dapo Nyaris Putus, Pengendara Diminta Berhati-hati

Jalan yang penghubung Kecamatan Rawas Ilir dan Karang Dapo di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), tepatnya di Desa Mandi Angin. (alam/rmolsumsel.id)
Jalan yang penghubung Kecamatan Rawas Ilir dan Karang Dapo di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), tepatnya di Desa Mandi Angin. (alam/rmolsumsel.id)

Pengendara yang melintasi jalan yang menghubungkan Kecamatan Rawas Ilir dan Karang Dapo di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), tepatnya di Desa Mandi Angin, harus berhati-hati. 


Pasalnya, jalan tersebut nyaris ambruk ke sungai akibat longsor yang sering terjadi, terutama saat banjir.

Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini akses jalan tersebut telah diberi peringatan dan dipasang garis polisi di pinggir sungai. Pengguna jalan diimbau untuk berhati-hati dan kendaraan bermuatan berat dilarang melintas.

Hendra (39), salah seorang pengendara, mengatakan bahwa kondisi jalan Mandi Angin sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan keselamatan. 

"Di bawah jalan itu sudah terdapat rongga, sehingga jalan tersebut tinggal menunggu waktu untuk ambruk ke sungai," ujarnya, Minggu (28/4).

Ia mengaku takut saat melintasi jalan tersebut karena khawatir ambruk. "Saya terpaksa meningkatkan kecepatan saat melintas," jelasnya.

Amri, warga Mandi Angin (45), menimpali bahwa kondisi jalan tersebut sudah lama dan belum ada upaya dari pemerintah untuk membangun penahan tanah agar tidak terjadi longsor. 

"Setiap banjir pasti terjadi longsor, sehingga jalan itu tinggal menunggu waktu untuk ambruk ke sungai," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kondisi jalan tersebut sangat membahayakan keselamatan dan dikhawatirkan akan memakan korban jiwa.

"Kita takut saja, nanti makan korban jiwa," katanya.

Amri berharap kepada pemerintah agar segera mengambil langkah untuk menyelamatkan jalan tersebut, karena ini merupakan akses jalan penghubung Kecamatan Rawas Ilir dan Karang Dapo.