Kondisi jalan di Kecamatan Tulung Selapan, Pampangan dan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI rusak parah bak kubangan kerbau , padahal masyarakat sekitar sudah berulang kali mengusulkan agar jalan penghubung antar kecamatan tersebut diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten OKI namun belum terealisasi.
- Pemkab OKI Ajak Pihak Swasta Tanggap Perbaiki Jalan Rusak
- Lampung Dapat Kucuran Dana Rp 800 Miliar Untuk Perbaikan Jalan, Gubernur Arinal Djunaidi: Kalau Kurang ya Kita Shalat
- Gubernur Sumsel Janjikan Rp 15 Miliar untuk Perbaikan Jalan Cengal di OKI
Baca Juga
Berdasarkan pantauan di lapangan, Selasa (23/5), jalan dari Palembang menuju Tulung Selapan, dimana jaraknya sekitar 120 km, hampir seluruhnya rusak parah. Hal ini sangat ironi, pasalnya, jarak menuju Kantor Pemkab OKI hanya sekitar 45 km.
Salah satu warga di Desa Tulung Seluang, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI, Umar (53), mengatakan, jalan rusak penghubung antar kecamatan yang juga akses menuju kota Palembang, sudah puluhan tahun rusak.
Menurutnya, pemerintah tak pernah peduli dengan kondisi rakyat, meskipun banyak putra daerah yang duduk di DPRD OKI, DPRD Provinsi Sumsel dan banyak yang menjadi pejabat di eksekutif.
"Jalan penghubung antar desa juga rusak parah. Kami tidak minta banyak kepada pemerintah, tolong diperbaiki saja jalan penghubung antar kecamatan menuju Palembang," kata Umar, Rabu (24/5).
Tokoh Pemuda Kabupaten OKI, yang juga Sekretaris Forum Komunikasi Masyarakat Pantai Timur, Patriot Muslim, mengatakan, perbaikan jalan di wilayahnya tidak pernah tuntas. Bahkan, dikerjakan seadanya.
"Warga disini, sudah terbiasa dengan kondisi jalan rusak parah ini. Padahal jarak menuju ibu kota provinsi hanya sekitar 120 km, dengan estimasi waktu 5-6 jam," kata Patriot.
Menurutnya, untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah setempat dan mendesak pemerintah peduli kondisi jalan tersebut. Ia menilai kerusakan jalan di OKI, jauh lebih parah dibandingkan, provinsi Lampung dan Sumatera Utara.
"Kami sudah mengusulkan perbaikan jalan tersebut" katanya.
Kades Desa Sukadamai, Kecamatan Pangkalan Lampam, Febri mengatakan, akibat jalan rusak tersebut membuat warga kesulitan untuk beraktivitas.
"Kalau pemerintah tidak tau, sangat tidak mungkin. Kalau mereka (pemerintah) mau, pasti bisa diperbaiki," kata Febri
Mundur Dari Bupati Untuk Jadi Caleg
Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar mengundurkan diri setelah dua periode menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten tersebut.
Iskandar mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai salah satu syarat untuk maju sebagai calon anggota DPR RI.
Ketua Ketua DPRD OKI Abdiyanto mengatakan, mereka telah menerima surat pengunduran diri Iskandar dan saat ini masih sedang diproses.
"Suratnya sudah masuk Kamis lalu, akan kami proses dan dengan mekanisme yang ada,” kata Abdiyanto, Senin (8/5).
Abdiyanto pun tak menampik, bahwa Iskandar memilih mundur demi untuk maju sebagai sebagai caleg DPR RI dari partai PAN, meski jabatannya diketahui baru habis pada 14 Januari 2024 mendatang.
"Iskandar adalah Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) dari Partai Amanat Nasional (PAN), ia akan maju sebagai calon anggota DPR RI dari partai itu," ucap Abdiyanto.
Harta Kekayaan Iskandar Tembus Rp 26,5 Miliar
Dari laporan harta kekayaan di LHKPN, harta Iskandar yang dilaporkan pada 2022 mencapai Rp 26.5222.379.797. Jumlah itu menurun sebesar Rp 1.337.108.834 dibandingkan pada LHKPN 2021 dimana total harta kekayaannya mencapai Rp 27.859.4888.631.
Di tahun 2021, Iskandar melaporkan tanah dan bangunan berupa lima bidang tanah miliknya mencapai Rp 21.660.000.000 yang berada di kota Tangerang Selatan seluas 140 m2/250 m2 dengan nominal mencapai Rp 2.120.000.000, tanah dan bagunan seluas 480 meter persegi di kota Tangerang Selatan mencapai Rp 5000.000.000 tanah seluas 600 meter persegi di Kota Tangerang selatan mencapai Rp 9.000.000.000 dan tanah seluas 270.000 meter persegi di Kabupaten Ogan Ilir yang mencapai Rp 540.000.000.
Pada tahun 2022, laporan tanah yang dilaporkan nominalnya juga mencapai Rp 21.660.000.000 dengan lima bidang tanah yang sama.
Sementara, jumlah alat transportasi yang dilaporkan oleh Iskandar pada 2022 hanya berupa satu mobil jenis Mercedes Benz JEEP 300GE tahun 1993 hasil sendiri senilai Rp 250.000.000.
Sedangkan pada 2021, jumlah alat transportasi yang ia laporkan mencapai empat unit kendaraan berupa mobil Mercedes Benz JEEP 300GE tahun 1993 senilai Rp 250.000.000, mobil Mercedes Benz E250 tahun 2011 senilai Rp 275.000.000 dan Mobil Mercedes Benz GLA 200 tahun 2013 senilai Rp 700.000.000 dan Mobil Toyota Fortuner VRZ Rp 482.000.000. Dengan total keseluruhan Rp 1.707.000.000.
Lalu untuk harta bergerak mencapai Rp 2.686.652.000 dan kas setara kas mencapai Rp 1.925.727.797.
- Cerita Pilu Lansia 65 Tahun di OKI, Bakar Lahan Seperempat Hektar Untuk Tanam Pisang Terancam Penjara 10 Tahun
- Relawan YPN Bahas Isu Lingkungan Bersama Mahasiswa dan Aktivis Lingkungan
- Ditreskrimsus Polda Sumsel Sebut Wilayah OKI dan Muba Paling Banyak Lahan yang Terbakar