Jalan Alternatif PALI-Mura Ditutup Sementara Akibat Banjir, Pengendara Diimbau Cari Rute Lain

Anggota satlantas polres pali memasang peringatan kearah jalan alternatif PALI-Mura. (ist/rmolsumsel.id)
Anggota satlantas polres pali memasang peringatan kearah jalan alternatif PALI-Mura. (ist/rmolsumsel.id)

Jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Kabupaten Musi Rawas (Mura) ditutup sementara. Penutupan itu dilakukan oleh jajaran Polres PALI untuk mengamankan pengendara dari dampak banjir yang melanda sejumlah titik di sepanjang jalan tersebut.


Kasatlantas Polres PALI, AKP Kukuh Fefrianto mengatakan, beberapa titik di wilayah Desa Ciptodadi, Kabupaten Mura, mengalami banjir parah dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa bahkan lebih. Kondisi ini dapat menyulitkan pengendara yang melintas, sehingga diputuskan untuk menutup jalan alternatif tersebut hingga kondisi air surut.

"Terparah itu di wilayah Desa Ciptodadi, banjirnya sampai lutut. Tentunya kondisi tersebut akan menyulitkan pengendara yang akan melintas, dan dari itu kita lakukan penutupan sementara," ungkap Kukuh, Minggu (14/1).

Kukuh menambahkan, pihak kepolisian terus berkoordinasi dengan anggota di Polres Mura, khususnya melalui Polsek BTS Ulu, untuk memantau perkembangan kondisi banjir. Jika tidak ada tambahan curah hujan dan kondisi air cepat surut, jalan alternatif tersebut akan segera dibuka kembali.

"Kita tetap berkoordinasi dengan anggota ataupun Polres Mura melalui Polsek BTS Ulu terkait update kondisi banjir yang ada di sana. Kalau memang sudah surut kita akan kembali buka," jelasnya.

Pihak kepolisian juga memberikan peringatan kepada pengendara yang berencana melintasi wilayah Kabupaten PALI sepanjang jalan alternatif tersebut. Meskipun beberapa titik tergenang air, namun keadaannya tidak terlalu parah. Masyarakat setempat tetap beraktifitas, namun pengendara diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati saat melintas.

"Kalau di wilayah kita (PALI) ada beberapa yang tergenang, keadaannya tidak terlalu parah, dan masyarakat setempat juga masih beraktifitas. Namun demikian tetap kami ingatkan untuk tetap berhati-hati," pungkas Kukuh.

Pihak berwenang menyarankan pengendara untuk mencari rute alternatif guna menghindari jalan yang ditutup sementara akibat banjir. Keputusan ini diambil demi keselamatan, kenyamanan, dan keamanan para pengguna jalan.