Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalankan operasi Zero Down Time (ZDT) untuk menjaga listrik di Papua tetap handal selama penyelenggaraan PON Papua XX. Operasi tersebut bertujuan agar tidak terjadi kedip listrik di wilayah Papua.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar menuturkan, ZDT dilakukan dengan sistem switching suplai listrik yang dilengkapi Automatic Changeover Switch (ACOS), dan menempatkan backup berlapis meliputi minimal 2 (dua) layer pasokan cadangan yaitu melalui Uninterruptible Power Supply (UPS) dan mobile genset yang telah berhasil diuji/disimulasikan.
Strategi kedua adalah dengan membangun infrastruktur ketenagalistrikan dengan anggaran sebesar Rp308,8 Miliar yang pekerjaannya telah dilaksanakan sejak 2020 lalu. Strategi selanjutnya, yakni PT PLN (Persero) telah proaktif mensosialisasikan Pasang Baru Multiguna.
“Pasang Baru Multiguna ini bersifat sementara sesuai kebutuhan bagi venue pertandingan maupun fasilitas penunjang/akomodasi non-hotel,” kata Wanhar dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (3/10).
Untuk mendukung suksesnya pelaksanaan PON XX di Papua, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dan PT PLN (Persero) juga membentuk Tim Posko Monitoring Pasokan Listrik PON XX mulai H-1 dari pembukaan sampai dengan H+1 penutupan.
“Berdasarkan laporan Tim Posko shift 1 tanggal 1 Oktober 2021 hingga pukul 13.00 WIB, tidak ada gangguan sistem/subsistem yang menyebabkan pemadaman pada venue PON,” ucap Wanhar.
Ia lalu merinci bahwa Sistem Jayapura memiliki daya mampu pasok 126,40 MW (cadangan 30,13 MW atau 23,8%), Sistem Timika 38,50 MW (cadangan 10,08 MW atau 26,18%), dan Sistem Merauke 48,51 MW (cadangan 25,71 MW atau 52,99%). “Ketiga sistem tersebut statusnya normal,” pungkasnya.
- Kurang dari Setengah Hari, PLN Sukses Pulihkan Sistem Kelistrikan Bali
- Pemerintah Targetkan PNBP Minerba Rp124,5 Triliun, Royalti Nikel Naik Hingga 19 Persen
- Anggaran Dipangkas, Kementerian ESDM Lakukan Penyesuaian Program