Jadi Kabupaten Termiskin Kedua di Sumsel, Bupati OKI Dapat Kiriman Bunga

Karangan bunga di depan Kantor Bupati OKI/ist
Karangan bunga di depan Kantor Bupati OKI/ist

Merasa kecewa dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) masa kepemimpinan Bupati Iskandar, S.E, Ikatan Mahasiswa Ogan Komering Ilir (IMOKI) mengirimkan karangan bunga ke Kantor Bupati, Rabu (3/5) kemarin. 


Kiriman bunga bermakna sindirian tersebut dikirimkan IMOKI atas pencapaian Pemkab OKI sebagai kabupaten termiskin kedua di Sumsel dinilai dari jumlah penduduknya. 

"Sudah dua periode tapi OKI tidak ada perubahan secara signifikan, terutama masalah ekonomi dan kurangnya lapangan kerja," ujar Ketua IMOKI, Andi Leo.

Menurut Andi Leo, saat ini masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan oleh Pemkab OKI. Seperti masalah ekonomi dan terbukanya lapangan kerja belum bisa terwujud hingga saat ini, hal tersebut menjadi faktor Kabupaten OKI menjadi kabupaten miskin kedua di Sumsel. 

"Memanfaatkan perusahaan yang ada di Kabupaten OKI utk menjaring tenaga kerja lokal. Untuk hal ini bukan sebagai buruh kasar di perusahan tersebut," ucapnya, Kamis (4/5). 

Lanjut Andi Leo, pembangunan infrastruktur jalan sebagai akses ekonomi pun masih menjadi PR bagi Pemkab OKI hingga saat ini. 

"Pemerintah terkesan lamban melakukan perbaikan dengan cara pembangunan berkelanjutan," tegas Andi Leo. 

Dia menegaskan, memantau dan mengkritisi kebijakan pemerintah merupakan kewajiban pemuda dan mahasiswa sebagai agen kontrol sosial. 

"Kami melakukan hal ini agar pemerintah lebih optimal. Jika pemerintah mengatakan kami hanya bisa mengkritisi, artinya nalar mereka yang masih prematur," tegas Andi Leo. 

Andi Leo berharap, Pemkab OKI lebih serius dan benar-benar sistematis dalam menangani permasalahan mengingat wilayah Kabupaten OKI yang sangat luas. 

"Tidak ada yang tidak mungkin untuk dijangkau. Untuk itu, Pemkab OKI tentunya harus meningkatkan lagi sinergitas dengan pihak-pihak terkait," pungkasnya. 

Mewakili Pemkab OKI, Sekda H.Husin mengatakan, informasi yang menyatakan Kabupaten OKI berada di peringkat kedua termiskin adalah tidak benar. 

"Informasi itu tidak benar dan tidak sesuai dengan data. Justru tahun ini kita bergerak ke satu digit dari tahun sebelumnya dari urutan keempat menjadi urutan kelima," ucap Husin. 

Husin menjelaskan, pihaknya justru memiliki data yang menyebutkan ada penurunan tingkat kemiskinan di tiga tahun terakhir. 

"Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) OKI, jutru ada penurunan tingkat kemiskinan di Kabupaten OKI," ujar Husin. 

Lanjut Husin, data tersebut yang ada di BPS OKI tersebut berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022.

"Jika kita runut dari tahun 2020, kondisi kemiskinan di OKI terus menurun, mulai dari 123,34 ribu jiwa (14,73 persen) di tahun 2020, turun menjadi 124,78 ribu (14,68 persen) tahun 2021, dan sekarang menurun menjadi 113,79 ribu (13,23 persen) tahun 2022," jelasnya. 

Selaku Sekda OKI, Husin menyayangkan aksi protes dengan mengirimkan karangan bunga sebagaimana dilakukan IMOKI. 

"Kami sangat menyayangkan banyak berita negatif yang mendeskreditkan pemerintah hanya dari sisi negatifnya saja, sementara upaya pemerintah tidak menjadi perhatian," pungkasnya.