Ini Penyebab Cuaca Panas di Palembang

Cuaca panas di Kota Palembang dalam beberapa hari terakhir dirasa cukup menyengat. Hanya saja, cuaca panas tersebut dipandang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih normal. Berdasarkan data, suhu udara di wilayah Sumatera Selatan, Senin (14/6), berkisar 25 - 33 derajat Celsius.


Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Desindra Deddy Kurniawan menjelaskan penyebab hawa panas disebabkan awan yang menyelimuti sebagian wilayah. Namun, tidak menyebabkan hujan. 

“Suhu udara sebenarnya masih normal tapi lantaran kawasan ini diselimuti awan yang tidak menjadi hujan membuat udara terasa lebih panas,” kata Indra (sapaan akrabnya).

Dia melanjutkan, hamparan awan membuat sinar matahari yang dipancarkan ke bumi kemudian dipantulkan lagi ke udara seakan-akan terkurung sehingga suhu udara terasa panas.

“Itulah mengapa dalam beberapa hari ini udara benar-benar terasa panas. Karena cahaya yang terpancar itu memantul lagi karena kawasan selimuti awan,” katanya.

Puncak musim kemarau, kata Indra, diprediksi baru masuk Agustus hingga Oktober mendatang. Pemerintah sendiri telah menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) 10-25 Juni mendatang untuk memicu hujan. “Kondisi awan yang cukup banyak membuat pelaksanaan TMC cocok dilakukan. Sehingga hujan yang turun membuat kondisi lahan tetap basah,” bebernya.