Indostrategic: Masyarakat Tidak Yakin Kereta Cepat Akan Tingkatkan Perekonomian

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Sebagian besar masyarakat tidak yakin pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCIC) bakal membantu meningkatkan ekonomi rakyat.


Begitu temuan survei Indostrategic bertajuk "Keberlanjutan Vs Perubahan: Dinamika Peta Politik Menuju Pemilu 2024" yang dirilis Jumat (14/7).

Temuan survei itu, hanya 18,8 persen responden yakin kereta cepat akan berpengaruh pada meningkatnya perekonomian. Rinciannya, sangat yakin (2,3 persen) dan cukup yakin (16,5 persen).

Sementara, 73,5 persen responden mengaku tidak yakin, dengan rincian kurang yakin 47,1 persen dan sangat tidak yakin 26,4 persen. Serta masih ada responden tidak jawab 7,8 persen.

Dalam survei itu juga disebutkan beberapa alasan yang menjadikan publik tidak yakin pada pembangunan kereta cepat. Yakni, Biaya pembangunan dan utang negara membengkak (30,3 persen).

Berikutnya, kereta yang ada sudah cukup (20,3 persen), lebih baik membangun jaringan kereta di luar Pulau Jawa (19,1 persen), Sudah banyak pilihan transportasi Jakarta-Bandung (18,3 persen), Tarif Tiket mahal (5,3 persen), dan responden tidak jawab (8,3 persen).

Indostrategic menjalankan survei nasional dengan metode multistage random sampling yang melibatkan sampel 1.400 responden.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka, dengan periode pengerjaan survei lapangan pada tanggal 9-20 Juni 2023.