IETPD Empat Lawang Tembus 75,1 Persen

Sekda Empat Lawang Fauzan Khoiri Denin saat membuka High Level Meeting dan rapat koordinasi TP2DD Kabupaten Empat Lawang.(Salim/RmolSumsel.id)
Sekda Empat Lawang Fauzan Khoiri Denin saat membuka High Level Meeting dan rapat koordinasi TP2DD Kabupaten Empat Lawang.(Salim/RmolSumsel.id)

Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Kabupaten Empat Lawang pada semester ke 2 tahun 2022 sebesar 75,1 persen. Angka ini berada dalam tahap maju. 


Perwakilan dari Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Trianta, mengatakan, perolehan tersebut didapat dalam 3 aspek yaitu, implementasi, realisasi dan aspek lingkungan strategis.

“Dari ke 3 aspek tersebut, komponen penilaian yang masih perlu ditingkatkan kembali yaitu aspek realisasi penerimaan daerah. Itu dengan skor masih sekitar 60 persen,” kata Trianta, saat menghadiri High Level Meeting dan Rapat Koordinasi TP2DD Kabupaten Empat Lawang, di ruang rapat Madani.

Dimana dijelaskan Trianta, penerimaan melalui great masih sekitar 75 persen, untuk itu pihaknya dari Bank Indonesia mendorong anggota tim TP2DD Kabupaten Empat Lawang, untuk dapat mengoptimalkannya salah satunya melalui penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Empat Lawang.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Empat Lawang Fauzan Khoiri Denin, menjelaskan saat ini usia Kabupaten Empat Lawang sudah 16 tahun, ibarat manusia usia 16 tahun itu adalah masa transisi untuk tumbuh dewasa.

“Jadi belum begitu mapan, belum begitu kuat untuk berdiri, belum begitu cepat berlari, tapi kami berhajat usia tidak menjadi kendala untuk menjadi lebih baik. Meskipun kami baru tapi kami tidak mau kalah dengan daerah lain,” jelasnya.

Dia juga menambahkan, Pemkab Empat Lawang, akan terus berupaya mengikuti kebijakan nasional di tengah keterbatasan ini. Dan dibalik keterbatasan ini pihaknya akan melakukannya secara maksimal.

“Jangan jadikan keterbatasan ini menjadi halangan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan. Bahkan jika perlu kita bisa melebihi daerah lain. Rupiah, duit adalah sendi di dalam suatu kehidupan, tak ada duit tidak akan bisa apa-apa, banyak duit banyak juga keperluan,” ungkapnya.