Hingga Awal September, Sumsel Masih Diguyur Hujan

Musim kemarau tahun ini diperkirakan durasinya singkat dan tidak separah tahun kemarin. Ada selingan hujan utamanya diakhir Agustus hingga awal September.


Berdasarkan data yang disampaikan seksi data dan informasi Stasiun Klimatologi Palembang,
BMKG Sumatera Selatan pada dasariaan III (10 hari ketiga) Agustus ini terjadi hujan dengan curah antara 50-100 mm. Sementara peluang hujan diatas 80 persen. Sebaran hujan berada di wilayah Sumatera Selatan bagian utara dan pesisir utara.

Sedangkan sebaran di wilayah Sumsel bagian tengah hingga timur curah hujannya cukup kecil yakni dibawah 50 mm. Peluangnya pun sedikit kecil yakni 70 persen.

Kondisi ini berbeda di periode dasarian II Agustus yang didominasi dengan curah hujan menengah antara 50-150 mm . Wilayah yang mengalami hujan kurang dari 50 mm yaitu sebagian Musi Banyuasin bagian utara, sebagian Banyuasin, sebagian Palembang, sebagian Ogan Ilir, sebagian Muara Enim, Prabumulih, sebagian Lahat, sebagian PALI, Pagar Alam, sebagian OKU, sebagian OKU Timur, sebagian OKU Selatan dan sebagian Empat Lawang.

Sebagian wilayah Musi Rawas Utara, sebagian Musi Rawas dan sebagian Lubuk Linggau mengalami curah hujan tinggi antara 150-300 mm. Wilayah Kecamatan Tugumulyo (Musi Rawas) merupakan wilayah yang mendapatkan curah hujan tertinggi pada dasarian ini (289 mm).

Sumsel juga akan mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) di akhir Agustus, kemudian turun lagi diawal September. Pada dasarian I September 2020, sebagian besar wilayah Sumatera Selatan diprakirakan akan mendapatkan curah hujan antara 50-100 mm dengan peluang diatas 70 persen.

Sedangkan wilayah pesisir bagian barat berpeluang lebih besar yakni diatas 90 persen.

Meski di musim kemarau ini masih terdapat peluang hujan, BMKG tetap menghimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan menghemat penggunaan air.