Harga Jual Gabah di Sumsel Dikeluhkan Petani

Petani padi di OKU Selatan saat sedang melakukan panen. (ist/rmolsumsel.id)
Petani padi di OKU Selatan saat sedang melakukan panen. (ist/rmolsumsel.id)

Sejumlah daerah di Sumsel sedang mengalami masa panen padi. Salah satunya di Kabupaten OKU Selatan. Namun sayangnya, kondisi tersebut tidak diiringi dengan harga jual gabah petani yang sesuai. Saat ini, harga gabah di tingkatan petani hanya mencapai Rp4.200 per kilogram.


Salah seorang petani di Desa Tanjung Menang Kecamatan Buay Pemaca OKU Selatan, Nanit mengatakan, harga tersebut lebih rendah ketimbang harga di tempat lain yang mencapai Rp4.800 per kilogram. Menurutnya, harga yang diterima masuk kategori menengah. “Karena sudah naik Rp200 dari panen sebelumnya. Tapi, belum termasuk ideal,” ujar Nanit saat dibincangi, Minggu (26/9).

Ia mengatakan, idealnya harga gabah yang diterima petani serendah-rendahnya dapat mencapai Rp4.500 per kilogram. Apalagi, hasil panen yang ada saat ini termasuk bagus. “Bulir padi banyak yang terisi, jarang patah leher, dan serangan hama wereng juga minim. Kualitas panen saat ini memang bagus,” jelasnya.

Nanit menjelaskan, harga gabah di OKU Selatan sempat mencapai Rp4.500 per kilogram saat panen lima  bulan lalu. Bahkan, di beberapa wilayah harganya ada yang mencapai Rp5.100 per kilogram. “Tapi setelahnya harga terus turun,” ungkapnya.

Nanit mengaku hanya bisa pasrah menghadapi situasi harga gabah yang terjadi saat ini. “Ya, mau bagaimana lagi. Kami terpaksa terima saja,” terangnya.

Kepala Dinas Pertanian OKU Selatan Asep Sudarno melalui Kabid Tanaman Pangan  Hortikultura (PTPH)  Firmansyah, mengatakan penentuan harga gabah sanga tergantung dengan kondisi padi yang dihasilkan petani. Sebab, banyak padi hasil panen petani yang terserang hama. Sehingga membuat bulir padi kosong beras.

“Kalau kualitasnya bagus, minimal bisa tembus Rp4.500 per kilogram. Memang kembali lagi ke kualitas hasil panennya,” pungkasnya.