Setidaknya 60 sandera Israel meninggal dunia dalam serangan udara yang diluncurkan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
- Gerindra Tuding Nasdem Curi Suara di Dapil Jabar IX
- KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024
- MK Sebut Jokowi Tak Ikut Andil Dalam Pilpres, Hakim: Tidak Ada bukti yang Meyakinkan Mahkamah Terjadi Intervensi Presiden
Baca Juga
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, pada Sabtu (4/11) mengatakan masih ada 23 jenazah sandera yang masih hilang di bawah reruntuhan.
“Sepertinya kami tidak dapat menjangkau mereka karena agresi brutal pendudukan di Gaza yang sedang berlangsung,” kata jurubicara Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, seperti dikutip Al Arabiya.
Dalam sebuah pernyataan, Brigade Al-Qassam mengatakan mereka menyandera 200-250 orang, termasuk tentara dan warga sipil. Sementara tentara Israel mengatakan ada 242 warga Israel yang ditahan di Gaza oleh Hamas.
Qatar memimpin upaya mediasi antara Hamas dan Israel.
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani memperingatkan bahwa serangan udara Israel di Gaza mempersulit kemungkinan pembebasan tahanan.
Namun tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza. Hingga Saat ini, korban jiwa akibat serangan Israel ke Gaza telah mencapai 9.500 orang, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan.
Sedangkan hampir 1.540 warga Israel telah terbunuh.
- Gerindra Tuding Nasdem Curi Suara di Dapil Jabar IX
- ICJ Akan Putuskan Apakah Jerman Terlibat Kejahatan Genosida di Jalur Gaza
- KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024